BATAM TERKINI
DILEMA, SPBU di Tanjunguncang Batam Pilih Tak Jual Premium
Selain permintaan yang tinggi dari kuota yang tersedia, manajemen SPBU di Tanjungpinang dituntut Pertamina untuk memverifikasi terhadap pembeli.
Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Batam memilih untuk tidak menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium.
Selain permintaan yang tinggi, pengelola SPBU dituntut Pertamina untuk memverifikasi terhadap pembeli.
SPBU di Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji misalnya. Manajer Operasional SPBU Tanjunguncang, Achmad mengaku sudah tidak menjual premium selama satu pekan terakhir.
Selain antrean pengisian premium yang sangat tinggi, mereka merasa dilema karena pembeli bisa datang berkali-kali untuk mengisi bahan bakar.
"Sementara jika dibatasi, bisa-bisa mereka marah. Kondisi ini serba salah jadinya," ucapnya, Minggu (27/9/2020).
Ia mengungkapkan, kuota yang diberikan, tidak dapat mencukupi permintaan masyarakat.
Saat ini Pertamina mengawasi penyaluran premiun kepada masyarakat.
Kondisi ini menurutnya sangat sukar dilakukan.
"Sementara kita tidak mengenal siapa saja masyarakat yang membeli minyak untuk dijual kembali
Ya, sekarang sangat banyak penjual minyak eceran di pinggir jalan. Jadi kami tidak mungkin mengenal mereka," sebutnya.
Modus Pelangsir BBM Subsidi di Batam
Modus pelangsir Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis premium kembali marak.
Mereka diketahui menggunakan mobil jenis tertentu untuk mengangkut minyak subsidi dengan jumlah tidak wajar ini.
Rela mengantre hingga berjam-jam lamanya, keuntungan hingga Rp 30 ribu per jeriken.