Sebelum Vaksin Digunakan Luas, WHO Sebut Kematian Covid-19 Global Bisa Tembus Angka 2 Juta

Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) menyebut jumlah kematian global dari Covid-19 bisa dua kali lipat menjadi dua juta sebelum vaksin mengglobal.

kompas.com
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom - Korban kematian Covid-19 global bisa mencapai 2 juta sebelum vaksin digunakan secara luas, kata WHO. 

Editor: Putri Larasati Anggiawan

TRIBUNBATAM.id, JENEWAOrganisasi Kesehatan Dunia ( WHO) kembali mengungkapkan pernyataan mengejutkan terkait wabah virus Corona atau Covid-19.

Pihaknya menyebut jumlah kematian global dari Covid-19 bisa dua kali lipat menjadi dua juta sebelum vaksin yang berhasil digunakan secara luas.

Kemudian bisa lebih tinggi tanpa tindakan bersama untuk mengekang pandemi, kata seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Satu juta adalah angka yang mengerikan dan kami perlu merenungkannya sebelum kami mulai mempertimbangkan satu juta kedua," kata direktur darurat WHO Michael Ryan mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat.

"Kecuali kita melakukan semuanya, (dua juta kematian) bukan hanya bisa dibayangkan tapi sayangnya sangat mungkin terjadi," tambahnya.

Komentar Dr Ryan muncul ketika para pemimpin dunia di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB) menyerukan persatuan global untuk memerangi pandemi.

Gandeng China, WHO Ungkap Tengah Menyusun Persyaratan Persetujuan Vaksin Covid-19

Wabah Covid-19 telah menewaskan kurang dari satu juta orang dan menginfeksi hampir 33 juta secara global.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kemarin berjanji untuk menjanjikan £ 340 juta dalam pendanaan untuk WHO yang tersebar selama empat tahun.

Peningkatan 30 persen dari komitmen empat tahun sebelumnya, dengan sekitar sepertiga dari uang tersebut bergantung pada reformasi dalam organisasi.

Dia akan menyerukan kebangkitan kerja sama lintas batas dan akan menyampaikan rencana lima poin untuk meningkatkan respons internasional terhadap pandemi di masa depan.

"Setelah sembilan bulan memerangi Covid-19, gagasan masyarakat internasional tampak compang-camping," kata Johnson, menurut kutipan sebelumnya yang didistribusikan oleh kantornya.

"Kecuali jika kita bersatu dan mengarahkan tembakan kita melawan musuh kita bersama, kita tahu bahwa setiap orang akan kalah.

Oleh karena itu, sekaranglah waktunya bagi umat manusia untuk melintasi perbatasan dan memperbaiki perpecahan yang buruk ini," tambahnya.

Rencananya termasuk jaringan global pusat penelitian dan lebih banyak kapasitas produksi vaksin.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved