RUU Cipta Kerja Dikebut, Bintan-Batam-Karimun-Tanjungpinang Disiapkan Jaring Investor Pelarian China

Kendalanya, sebab investor asing ini menilai, kebijakan ketenagakerjaan, stimulus, infrastruktur Indonesia, sangat tak kompetitif dibanding ASEAN

Penulis: Alfandi Simamora |

Dari data BKPM, 143 perusahaan itu berasal dari Amerika Serikat, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Hongkong, dan Tiongkok dengan potensi penyerapan tenaga kerja lebih dari 300.000 orang.

Di China saat ini, pasca-Covid-19, rantai pasok terguncang karena Negeri Tirai Bambu menjadi tujuan ekspor dan impor banyak negara. 

EKSPOR - Suasana saat sejumlah Menteri Republik Indonesia dan pejabat tinggi Provinsi Kepri memecahkan kelapa dalam rangka melepas pengeksporan produk kelapa PT. Bionesia Organic Foods di Kawasan Pelabuhan Bandar Sri Udana Kawasan Industri Bintan Lobam, Sabtu (26/9/2020).
EKSPOR - Suasana saat sejumlah Menteri Republik Indonesia dan pejabat tinggi Provinsi Kepri memecahkan kelapa dalam rangka melepas pengeksporan produk kelapa PT. Bionesia Organic Foods di Kawasan Pelabuhan Bandar Sri Udana Kawasan Industri Bintan Lobam, Sabtu (26/9/2020). (TRIBUNBATAM.ID/ALFANDI SIMAMORA)

Akibatnya bisnis tersendat dan pendapatan menurun.

“Rantai pasok barang tidak bisa terpusat di satu negara karena terlalu berisiko. Kini banyak perusahaaan multinasional yang mulai merelokasi industrinya dari Tiongkok ke negara Asia lain teruatama di Asean,” katanya pekan lalu.

Di Bintan, Airlangga juga menyebut ada 11 perusahaan dengan nilai investasi yang ditargetkan yaitu US$550 juta atau sekitar Rp8,2 triliun (kurs Rp 14.938 per dolar AS), yang bisa terjaring di BBK Murah, Kepri.

"Tenaga kerja yang akan diserap mencapai sekitar 1.500 orang," kata Airlangga.

Ke-11 perusahaan ini bisa mendapat stimulus jika masuk ke lokasi zona perdagangan bebas di Batam, Bintan, dan Karimun ini. 

Stimulus tersebut yaitu sewa lahan gratis selama 5 tahun pertama. 

Biaya listrik, gas, dan pelabuhan yang bersaing.

Investor hanya perlu menanggung biaya listrik, maintenance, dan biaya operasional lainnya.

Lalu, Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten (UMK) juga kompetitif. Kemudian, Self Factory Building (SFB) yang tidak kalah bersaing dengan Pulau Jawa.

Bahkan, jelasnya, kesebelas perusahaan tersebut sedang bernegoisasi final untuk masuk ke kawasan Super Hub, Kepri; Batam, Bintan dan Karimun.

Selain BBK, pemerintah menyusun inisiatif pembangunan Super Hub sebagai sentra produksi, perdagangan, teknologi dan keuangan.

Saat ini terdapat lima potensi lokasi Super Hub di Indonesia yaitu: Koridor Bali – Nusa Tenggara, Koridor Sulawesi Utara (Manado – Likupang – Bitung), Batam – Bintan – Karimun – Tanjungpinang (BBKT), Kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Kalimantan Timur, dan Kawasan Segitiga Rebana di Jawa Barat.

Airlangga menilai pengembangan industri berbasis klaster melalui Super Hub di daerah-daerah tersebut akan mendorong pemerataan ekonomi antar-daerah.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved