BINTAN TERKINI
TKA Asal Tiongkok Tewas Akibat Kecelakaan Kerja di Area PT BAI
Kapolsek Gunung Kijang, AKP Monang Parlagutan Silalahi, membenarkan seorang TKA asal Cina yang meninggal tertimpa roller crane di PT BAI.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Septyan Mulia Rohman
Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Seorang Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok China dikabarkan meninggal dunia.
Ia dilaporkan terjepit tiang penyangga roller crane yang terputus di area PT Bintan Alumina Indonesia (BAI), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Kamis (24/9).
Dari informasi yang dihimpun TribunBatam.id, pria bernama Dieg Youg yang merupakan karyawan PT Shandong itu mengalami luka parah di kaki dan tubuhnya.
Ia tewas di tempat dan jenazahnya masih berada di RSUD Bintan.
Kapolsek Gunung Kijang, AKP Monang Parlagutan Silalahi, membenarkan seorang TKA asal China yang meninggal tertimpa roller crane di PT BAI, KEK Galang Batang.
Monang juga menjelaskan,korban seorang karyawan pria dari PT Shandong.
"Iya benar, kejadiannya Kamis (24/9) sekira pukul 17.00 WIB. Korban merupakan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok, RRC," ungkapnya, Senin (28/9/2020).
Dari hasil penyelidikan sementara, perusahaan tempat korban bekerja melakukan pembongkaran roller crane untuk dipindahkan ke PT Vico yang masih berada di KEK Galang Batang pada Kamis (24/9) sekira pukul 16.00 WIB.
Pembongkaran dan pemindahan roller crane tersebut dilakukan atas arahan mandor karena pekerjaan di area stasiun gas PT BAI sudah selesai.
Saat proses pembongkaran, tiang penyangga roller crane tiba-tiba tumbang kedepan diduga kuat karena sling blok roller crane putus.
• Kembali Masuk Bintan, Total 450 TKA China Bekerja di PT BAI
• Pelaku Jambret di Toapaya Masih Berkeliaran, Polsek Gunung Kijang Gencar Patroli Hingga Dini Hari
Tiang penyangga itupun menimpa korban yang saat itu sedang bertugas membuka pin sling tiang utama roller crane.
"Korban yang saat itu sedang bungkuk melepaskan pin seling akhirnya terjepit diantara tiang penyangga dan tiang utama," ucapnya.
Atas insiden itu, besi yang menjepit korban diangkat menggunakan roller crane dan korban dibawa ke RSUD Bintan di Kijang, Kecamatan Bintan Timur untuk mendapat pertolongan.
Namun nyawa korban tidak dapat diselamatkan karena mengalami patah tulang.
Dari hasil pemeriksaan juga terungkap, jika korban mengalami patah tulang paha sebelah kiri, patah tulang kering kaki kiri, patah tulang rusuk sisi kiri, jejas di dada dan perut.
Lalu mengalami luka paru dan pendarahan dibawah paru-paru korban.
Kini jenazah korban masih berada di rumah sakit tersebut dan direncanakan jenazah korban akan dikremasi.
Namun masih menunggu persetujuan dari pihak keluarga korban yang berada di Tiongkok.
"Rencananya begitu namun kita masih menunggu istrinya dari Tiongkok," sebutnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)