Jelang Pawai 'Hari Nasional China', Otoritas China Perketat Keamanan di Hong Kong
Kelompok polisi anti huru-hara melakukan operasi stop-and-search di sepanjang rute perjalanan yang diperkirakan menghubungkan distrik perbelanjaan ..
Editor: Lia Sisvita Dinatri
TRIBUNBATAM.id, HONG KONG - Kamis, (1/10/2020) pagi, tingkat keamanan menjadi sangat ketat di Hong Kong dengan mobil van polisi memenuhi ruas jalan jelang pawai Hari Nasional China.
Keamanan itu diterapkan karena para Demonstran diperkirakan akan kembali turun ke jalan meski pihak berwenang sudah melarang.
Kelompok polisi anti huru-hara melakukan operasi stop-and-search di sepanjang rute perjalanan yang diperkirakan menghubungkan distrik perbelanjaan utama Causeway Bay dengan distrik administrasi Admiralty.
Pada Rabu malam, polisi mengatakan mereka telah menangkap lima orang karena menghasut warga untuk ikut serta dalam pertemuan ilegal secara online.
Media lokal SCMP juga melaporkan awal pekan ini sekitar 6.000 petugas akan diturunkan pada Hari Nasional China, menurut sumber anonim.
Pemrotes anti-pemerintah, yang pernah berujung rusuh pada tahun 2019 makin mengecil jumlah massanya tahun ini karena aturan batasan virus corona.
Selain itu, mereka juga takut dengan UU Keamanan Baru yang diterapkan pemerintah pusat China di Beijing kepada hong kong sejak 30 Juni lalu.
• Terapkan Kebijakan yang Agresif, Xi Jinping Berhasil jadikan China sebagai Negara Adidaya
Tetapi ada ajakan via online untuk melakukan protes di beberapa distrik setelah aplikasi pawai oleh Front Hak Asasi Manusia Sipil, yang mengorganisir pawai jutaan orang tahun lalu, dibubarkan oleh polisi dengan alasan Covid-19 dan kekerasan pada pawai sebelumnya.
Tidak jelas berapa banyak orang yang akan bergabung dalam demonstrasi tersebut.
"Saya tidak berpikir protes adalah cara yang efektif untuk mengungkapkan pendapat saya, karena pemerintah mencoba setiap metode untuk menekan protes," kata Lee (22), saat dia melihat sekelompok petugas polisi di seberang jalan.
Empat anggota Liga Sosial Demokrat, yang dipimpin oleh aktivis veteran Leung Kwok-hung, yang dikenal sebagai 'Long Hair', berbaris memegang spanduk bertuliskan "Tidak ada perayaan hari nasional, hanya duka nasional."
Empat orang adalah jumlah maksimum yang diizinkan otoritas untuk berkumpul di bawah pembatasan virus corona. (*)
• Kesal Uang Pemberiannya Diberikan ke Orang Lain, Pria Ini Perkosa dan Begal kekasihnya Sendiri
• Pekerja di Muka Kuning Batam Meninggal Kena Corona, Sudah Dimakamkan Sesuai Protokol Covid-19
• UNDANG Selebgram Batam, Soto Semarang Pahlawan Kini Mulai Buka Lagi
• 5 Rekomendasi Sabun Pembersih Wajah untuk Kulit Kombinasi di Bawah 50 Ribu Rupiah