TKA China Berduyun-duyun ke PT BAI Bintan, Benarkah Tak Prioritaskan Pekerja Lokal?
Kedatangan Tenaga Kerja Asing ( TKA) asal China di PT BAI Kawasan KEK Galang Batang, Kabupaten Bintan menjadi pro kontra di tengah-tengah masyarakat.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Agus Tri Harsanto
Editor: Agus Tri Harsanto
TRIBUNBATAM.id,BINTAN- Kedatangan Tenaga Kerja Asing ( TKA) asal China di PT BAI Kawasan KEK Galang Batang, Kabupaten Bintan menjadi pro kontra di tengah-tengah masyarakat.
Ada yang menerima dan banyak juga yang tidak menerima kedatangan TKA asal China itu di Kabupaten Bintan.
Sebab sebagian masyarakat lokal merasa Pemerintah tidak memproritaskan pekerja lokal untuk bekerja di PT. BAI Kawasan KEK Galang Batang tersebut.
Tidak hanya itu, satu dari sebagian keluhan masyarakat juga terkait masa Pandemi Covid-19, masyarakat ditekankan untuk menerapkan protokol kesehatan dan mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Namun, sementara pemerintah dengan santainya mendatangkan TKA China asal virus Covid-19 itu ke Kabupaten Bintan.
• Data Disnaker, TKA Cina di Bintan Datang 3 Gelombang, Kerja di PT BAI Izin Langsung Kementerian
Beberapa hal inilah yang membuat masyarakat menolak kedatangan TKA asal China di Bintan, khususnya beberapa bulan yang lewat dan pada gelombang pertama di bulan Agustus tahun 2020 lalu hingga saat ini.
Seperti salah satu Warga Topaya, Joe mengaku tidak menerima dan sangat resah dengan datangnya para TKA asal China di Kabupaten Bintan.
"Kita di daerah ini di tekankan untuk mencegah penyebaran Covid-19, sementara Pemerintah mendatangkan begitu saja TKA China tempat asal muasal wabah Covid-19.Apalagi saat ini kasus Covid-19 di Bintan terus bertambah," tuturnya.
Ia pun berharap pemerintah bisa lebih memproritaskan masyarakat tempatan untuk bekerja di sejumlah perusahaan di Bintan.
"Jangan malah para TKA yang di datangkan ke Bintan untuk bekerja. Tidak hanya itu, pemerintah juga harus lebih waspada memperbolehkan TKA datang ke Bintan karena kasus Covid-19 di Bintan bisa kita ketahui sendiri terus bertambah.Hal inilah perlu di tekankan pemerintah,"ujarnya.
Berbeda dengan tanggapan seorang warga Bintan Timur, Rozi mengaku kedatangan TKA China menurutnya secara positif memang untuk menunjang proses pembangunan dan pengerjaan pabrik di PT BAI yang saat ini masih dikerjakan.
Tenaga Ahli
Menurutnya, bahwa kedatangan TKA asal China memang untuk di pekerjakan sebagai tenaga ahli konstruksi dan permesinan untuk bekerja di PT.BAI.
"Setahu saya mereka yang akan memasang mesin, mereka yang akan memasang kontruksi-kontruksi yang sudah setengah jadi dari Cinanya. Tapi disana setahu saya pekerja lokal juga banyak di pekerjakan disana,kawan saya juga bekerja disana asli Bintan," terangnya.
Walaupun, demikian Rozi juga berharap pemerintah terus mengutamakan anak tempatan atau pekerja lokal.
"Soalnya kita ketahui sendiri banyak juga anak-anak lokal di Bintan yang belum mendapatkan pekerjaan. Intinya pemerintah harus bisa memproritaskan pekerja lokal di banding mendatangkan TKA di Bintan. Apalagi kalau pekerjaannya bisa dikerjakan pekerja lokal," harapnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bintan, Indra Hidayat menuturkan, bahwa hingga kini sebanyak 3000 tenaga kerja lokal bekerja di PT. BAI Kawasan KEK Galang Batang, Kabupaten Bintan.
"3000 pekerja lokal yang kerja di kawasan PT. BAI ini dari 16 perusahaan kontraktor yang bekerja mendukung percepatan disana.Jadi ada perusahaan-perusahan kontraktor kontruksi yang mempekerjakan pekerja lokal kita disana,"ujarnya.
Indra juga menyebutkan, Pemkab Bintan sudah melakukan MoU dengan PT. BAI untuk penerimaan sekitar 20.000 tenaga kerja asal Bintan.
"Jadi untuk mengutamakan pekerja lokal di PT. BAI, Pemkab Bintan sudah melakukan MoU,"tuturnya.
Indra juga menjelaskan, bahwa dengan adanya kerjasama dengan PT. BAI disaat PT. BAI membuka lowongan di bulan Juli 2020 lalu sudah ada sebanyak 1300 orang pelamar yang diterima lamaran pekerjaannya.
"Hingga hari terakhir pada tanggal 30 Juli 2020 kemarin mencapai 1300 orang lamaran yang kita terima,"terangnya.
Sebanyak 1300 pelamar sudah mengajukan lamaran pekerjaan ke PT. BAI yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus(KEK) Galang Batang, Bintan.
"Penerimaan tenaga kerja kemarin langsung di fasilitasi oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bintan,"terangnya.
Indra Hidayat juga memberitahu, bahwa dari 1300 pelamar, rata-rata merupakan berasal dari masyarakat Kabupaten Bintan.
"Kalau dari daerah lain hanya dari Tanjungpinang saja.Tapi dominan merupakan warga Bintan,"tuturnya.
Kerjasama dengan Perusahaan Lain
Lanjutnya, tak hanya di PT. BAI saja,untuk memproritaskan pekerja lokal di Bintan Pemerintah juga sudah melakukan Memorandum of Understanding (MoU)dengan 15 perusahaan yang ada di Bintan.
Lima belas perusahaan itu, diantaranya PT BIIE, PT CCI Bintan,Peper Fuch Bintan, PT SBP, PT ESCO, PT AMC, PT Bionesia, PT Cedar, Centrotec, I-Pex, IS Premier, Singatac, Sanden, YEB dan PT A & One.
"Jadi dengan adanya MoU itu, memberikan laluan yang proporsional dan profesional, bagi tenaga kerja tempatan,"ungkapnya.
Indra juga menambahkan, walaupun ada kerjasama dengan sejumlah perusahaan di Bintan untuk mempekerjakan tenaga kerja lokal,bukan berarti mereka sudah punya kesepakatan dengan pemerintah daerah akan mempergunakan tenaga kerja lokal tanpa ada keahlian yang di miliki pekerja lokal.
"Nah inilah yang menjadi tantangan bagi pemerintah daerah dan masyarakat lokal bagaimana bisa menyiapkan keahlian-keahlian yang di butuhkan oleh perusahaan, bukan berarti dengan adanya MoU kita lalai dengan apa yang harus kita persiapkan.Seban pihak perusahaan juga membutuhkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi dan keahlian,"tutupnya.(als)