HUMAN INTEREST
CURHAT Efendi Usai Saksikan Kios yang Ditempatinya 11 Tahun Terbakar: Semua Ludes dalam 10 Menit
Efendi dan beberapa korban lain menyaksikan api merambat secara cepat dan tak sempat menyelamatkan harta benda dalam waktu sesingkat itu.
Penulis: ronnye lodo laleng |
Editor : Tri Indaryani
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Musibah kebakaran di Second Seken, Bengkong Sadai, Batam telah membuat Efendi kehilangan seluruh harta bendanya di kios yang telah dirintisnya selama 11 tahun belakangan.
Kios jahitan milik pria berusia 58 tahun itu adalah satu dari sembilan kios di Jalan Bukit Beruntung, Kelurahan Bengkong Sadai, Kecamatan Bengkong, Batam, Kepulauan Riau, yang hangus dilalap si jago merah, Rabu (7/10/ 2020).
"Kios saya yang terakhir kena, karena pemadam kebakaran cepat datang, kalau tidak semuanya pasti ludes" kata Efendi.
Yang kena pertama kali, yakni tujuh kios dari tempat saya, merembet ke samping lalu ke depan, dan akhirnya sampai ke kios saya," ujarnya
Dia menyaksikan api menjalar dengan cepat.
Setelah kios tetangganya terbakar, 10 menit kemudian api mulai membakar kios miliknya.
Efendi dan beberapa korban lain tak sempat menyelamatkan harta benda dalam waktu sesingkat itu.
Karena waktu yang begitu singkat dan kondisi kios yang berisikan bahan mudah terbakar, membuat sekejap mata saja api dengan mudah merambat ke kios satu dengan kios yang lain.
• KISAH Sukses Penjual Kerupuk di Batam, Bermodal Rp 1, 5 Juta Kini Wiyono Punya 7 Karyawan
"Semuanya ludes dalam 10 menit, hanya sisa kayu-kayu dan bangunannya saja," ujar Efendi lagi.
Kini anak ke empat dari tujuh bersaudara itu, masih bingung harus menjelaskan ke beberapa pelanggannya yang sebelumnya menitipkan bahan jahitannya untuk dijahit.
"Semoga saja mereka mau menerima penjelasan saya, soalnya inikan musibah. Jika mereka tetap mau meminta pertanggung jawaban maka, terpaksa saya minta waktu, agar bisa ganti rugi," katanya.
Tidak hanya itu pria paruh baya itu juga hingga saat ini masih merasa bingung, bagaimana cara mendapatkan uang untuk bisa membeli peralatan serta kebutuhan lain untuk bisa menggantikan apa yang telah terbakar.
"Hanya itu keahlian yang saya punya, sayakan sudah tua jadi kerja yang lain kayaknya sulit," kata Efendi
Ia juga menceritakan jika untuk menghidupi empat anak dan satu istri penghasilannya dari hasil jahit ini.