TRIBUN WIKI
Frustasi Rambut Rontok Parah? Pahami Dulu Penyebab dan Cara Mudah Mengatasinya
Bila siklus pertumbuhan rambut ini terganggu, rambut akan selalu rontok tanpa mengalami fase tumbuh kembali.
Editor: Widi Wahyuning Tyas
TRIBUNBATAM.id - Kerontokan rambut menjadi salah satu masalah yang lazim dialami, baik oleh pria maupun wanita.
Helai-helai rambut yang bertebaran di lantai maupun bantal menjadi pemandangan biasa yang sering dijumpai.
Kondisi ini sering kali dianggap sepele sehingga kerap diabaikan begitu saja.
Namun, bila rambut sudah mulai tampak menipis, barulah kita mulai panik.
Sejatinya, rambut rontok adalah hal yang normal.
Rambut akan mengalami fase anagen atau fase pertumbuhan dan dapat bertahan hingga 2-6 tahun.
Selepasnya, rambut akan rontok dengan sendirinya dan kembali tumbuh setelah 2-3 bulan.
Namun, bila siklus pertumbuhan rambut ini terganggu, rambut akan selalu rontok tanpa mengalami fase tumbuh kembali.
Hal inilah yang jika dibiarkan akan berujung menjadi penipisan rambut dan kebotakan.
• Benarkah Jika Berat Badan Turun Terlalu Cepat Bikin Rambut Rontok, Kenapa Bisa?
• Termasuk Daging Ayam, Ini dia 7 Jenis Makanan untuk Bantu Atasi Rambut Rontok
Bagaimana rambut bisa dikatakan rontok parah?

Jumlah helaian dan frekuensi kerontokan rambut menunjukkan tingkat keparahan kerontokan rambut yang patut diwaspadai.
Bila jumlah rambut rontok kurang dari 100 helai per hari, maka kerontokan rambut masih terbilang wajar.
Namun, bila jumlahnya melebihi 100 helai, maka Anda harus segera mengatasinya.
Selain itu, frekuensi kerontokan rambut juga harus diperhatikan.
Misalnya, Anda sering kali mendapati rambut rontok saat tengah menyisir rambut, setelah keramas, setiap bangun tidur, atau justru setiap waktu.