VIRUS CORONA DI BATAM
Corona Pukul Pelaku UMKM Batam, Permintaan Turun Sejak Anjloknya Pariwisata
Permintaan produk sejumlah UMKM di Batam menurun, sejak pandemi Corona. Produk mereka biasanya, dibeli oleh wisatawan yang berkunjung ke Batam.
"Kami mengemas tetap dengan masker dan sarung tangan," tambah Hariyadi.
Baginya, di masa sulit pandemi Covid-19 ini, UMKM harus menerapkan beragam inovasi dalam kegiatan usahanya. Contohnya, Hariyadi kini menyediakan produk otak-otak dalam bentuk frozen food yang tahan lama dan dapat dipesan secara online.
Sedangkan Laily menilai saat ini masyarakat cenderung memilih ragam makanan yang segar dan dapat langsung dikonsumsi.
Oleh karenanya, ia menyediakan produk-produk makanan yang dimasak sesuai dengan permintaan.
Kedai Kopi Juga Terimbas Pandemi Corona
Tak hanya usaha rumahan dengan produk makanan siap saji, usaha kedai kopi nyatanya juga merasakan dampak dari menurunnya jumlah pengunjung di masa pandemi Covid-19.
Pelaku usaha Titik Kumpul Coffee, Dika, mencoba untuk tetap bertahan membuka usahanya di tengah pandemi. Padahal, ia mengakui, selama pandemi, penjualan usahanya turun drastis.
Dika pun memutar otak dengan mencoba menjual produk-produknya secara online. Penjualan online ini dilakukannya secara mandiri, mulai dari proses order hingga pengantaran.
Kini, Titim Kumpul Coffee sudah mulai menerima kembali kedatangan pengunjung. Berbagai protokol kesehatan telah diterapkan di kedia kopi yang satu ini.
Dika menambahkan, pihaknya kerap menegur pengunjung yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Hal ini dilakukan agar kondisi lingkungan kafe tetap terjaga, dan pengunjung lainnya tetap aman dan nyaman.
"Semisal customer ada yang tidak pakai masker ya kita tegur. Sering juga kita kasih imbauan lewat speaker," jelas Dika.(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)