VIRUS CORONA DI BATAM

Corona Pukul Pelaku UMKM Batam, Permintaan Turun Sejak Anjloknya Pariwisata

Permintaan produk sejumlah UMKM di Batam menurun, sejak pandemi Corona. Produk mereka biasanya, dibeli oleh wisatawan yang berkunjung ke Batam.

TRIBUNBATAM.id/Nabella
CORONA PUKUL UMKM BATAM - Pelaku UMKM di Batam terkena imbas sejak pandemi virus Corona. Foto ilustrasi. 

Editor: Septyan Mulia Rohman

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Virus Corona di Batam memukul pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Beberapa jenis UMKM yang terdampak, khususnya adalah yang menjaul produk berupa buah tangan, atau oleh-oleh khas Batam, seperti usaha kue Halawiyah dan otak-otak.

Salah seorang pelaku UMKM, Laily, yang menjual produk kue Halawiyah, mengakui bahwa selama pandemi, permintaan produk buah tangannya mengalami penurunan.

Pasalnya, produk buah tangan sangat bergantung pada kedatangan wisatawan di Kota Batam.

Halawiyah Cake sendiri mulanya kerap menjadi langganan bagi wisatawan mancanegara (wisman) dari Singapura.

"Masa pandemi ini memang agak berkurang permintaan, karena biasanya peminatnya wisman Singapura," ujar Laily, dalam forum group discussion yang digelar Tribun Batam secara daring bertajuk 'UMKM Bangkit, Ekonomi Pulih', Jumat (16/10/2020).

Hal yang sama turut dirasakan oleh Hariyadi, pelaku usaha Otak-otak Regata, yang produknya juga sering dibawa pulang sebagai buah tangan wisatawan.

Ia mengakui, omzet penjualan otak-otaknya di masa pandemi turun.

"Produk saya jenisnya menyasar pasar wisatawan, maka omzet lumayan turun, walaupun pembeli lokal tetap ada," jelas Hariyadi.

Kendati demikian, baik Hariyadi dan Laily, telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam kegiatan usaha yang digelutinya.

Dalam usaha rumahan yang dikelola Laily, dirinya telah menyiapkan berbagai sarana protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan dan handsanitizer bagi petugas kurir yang menjemput produknya.

"Misalnya supir Gosend saya sarankan cuci tangan dulu sebelum masuk ke rumah saya," ujar Laily.

Sedangkan Hariyadi, menyiapkan hal yang berbeda, yaitu boks pendingin makanan khusus bagi produk otak-otak yang dijualnya.

Baca juga: Pelaku UMKM di Tanjungpinang Siapkan Berkas, Pemerintah Perpanjang Waktu Pendataan Program BPUM

Baca juga: Pekan Ini Bantuan BLT UMKM Rp 2,4 Juta Cair, Ada Tambahan Kuota, Pelajari Cara Pendaftarannya

Para pelaku UMKM Snack Tanjung di Tanjung Gundap bersama dengan produk-produknya.
Para pelaku UMKM Snack Tanjung di Tanjung Gundap bersama dengan produk-produknya. (tribunbatam.id/Nabela Hastin Pinaskesti)

Selain itu, Hariyadi memastikan, dalam hal pengemasan, produk dikemas dengan kebersihan dan protokol kesehatan ketat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved