Remaja 18 Tahun Bunuh Guru di Perancis, Protes Korban Tunjukkan Karikatur Nabi Muhammad
Pelajar berusia 18 tahun diduga dalang pembunuhan guru sejarah di Perancis yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad
TRIBUNBATAM.ID - Pelajar berusia 18 tahun diduga sebagai dalang pembunuhan terhadap guru sejarah di Perancis yang sempat mengajarkan kebebasan berekspresi dengan menunjukkan karikatur Nabi Muhammad.
Pelaku yang sempat kabur setelah membunuh pengajar itu kemudian dikonfrontasi oleh polisi, di mana si pelaku ditembak mati.
Polisi menerangkan, korban merupakan guru sejarah yang baru-baru ini mengajar soal kebebasan berekspresi, di mana mengambil contoh karikatur Nabi Muhammad.
Baca juga: Guru Sejarah dan Geografi Dipenggal Tunjukkan Karikatur Nabi Muhammad, Singgung Media Charlie Hebdo
Baca juga: Unggahan di Facebook Hina Nabi Muhammad Bikin India Mencekam, 3 Tewas, Polisi Pakai Peluru Tajam
Adapun pelaku diduga seorang remaja Chechen berusia 18 tahun.
Pembunuhan itu terjadi pada Jumat (16/10/2020) sore waktu setempat di SMP tempat si pendidik mengajar di Conflans Saint-Honorine.
Polisi menerangkan, korban merupakan guru sejarah yang baru-baru ini mengajar soal kebebasan berekspresi, di mana mengambil contoh karikatur Nabi Muhammad.

Pengajarannya kemudian menimbulkan gelombang protes dari orangtua murid, di mana puncaknya adalah si pengajar itu dipenggal.
Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak, Sempat Tenggak Racun
Sumber dari kehakiman mengungkapkan, total sembilan orang ditangkap atas kasus itu, termasuk orangtua murid tempat si pendidik mengajar.
Dilansir AFP Sabtu (17/10/2020), orangtua murid itu menunjukkan bahwa mereka tidak setuju si pengajar menunjukkan karikatur Nabi Muhammad.
Baca juga: Terungkap Alasan Pelajar Pria Lakukan Pembunuhan Sadis dan Pemerkoasaan Terhadap Bocah 10 tahun
Kemudian tiga dari lima terduga pelaku yang ditangkap merupakan kenalan remaja 18 tahun itu, dengan empat terduga tersangka pertama adalah kerabat pelaku.
Pembunuhan itu terjadi di tengah sidang pembantaian majalah satir Charlie Hebdo pada 2015, di mana 12 staf mereka tewas.
Menjelang sidang pada September lalu, majalah itu kembali memublikasikan kartun yang menimbulkan gelombang kemarahan Muslim sedunia.
Baca juga: Mengaku Terlibat Dalam Pembunuhan Editor Metro TV Yodi Prabowo, Warga Riau Dibekuk Polisi
Baca juga: Setelah Divonis Mati Jadi Otak Pembunuhan Hakim, Zuraida Hanum Siap-siap Kehilangan Hak Asuh Anak
Dalam kicauannya, Charlie Hebdo mengecam dan menyebut kasus guru tersebut merupakan fakta intoleransi sudah semakin merajalela.
Presiden Perancis Emmanuel Macron sudah merespons dengan menyatakan kasus tersebut merupakan "serangan teroris", dan menegaskan terorisme seperti itu takkan bisa menang.
Baca juga: Syekh Ali Jaber Selamat Dari Upaya Pembunuhan, Ternyata Pelaku Masih Berusia 22 Tahun
.
.
(*)
Remaja 18 Tahun Penggal Guru di Perancis, Protes Korban Tunjukkan Karikatur Nabi Muhammad
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kasus Guru di Perancis Dipenggal, Remaja Chechen Berusia 18 Tahun Jadi Pelaku