BATAM TERKINI

Pegang Surat 'Sakti' KKP, Hotel di Batam Sambut Kebijakan Buka Pintu Singapura 26 Oktober 2020

Hotel OS Style Batam misalnya. Hotel yang berlokasi di Batuaji ini siap menyambut kebijakan buka pintu Singapura pada 26 Oktober 2020.

TribunBatam.id/Ichwannurfadillah
OS STYLE HOTEL BATAM - Suasana OS Style Hotel Batam, Senin (19/10/2020). Hotel di kawasan Batuaji ini bersiap menyambut ekspatriat asal Singapura saat berlakunya kebijakan buka pintu Negeri Singa itu. 

Editor: Septyan Mulia Rohman

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Jelang diberlakukannya Travel Corridor Arrangement (TCA) atau Reciprocal Green Lane (RGL) tanggal 26 Oktober 2020 nanti, beberapa hotel di Kota Batam pun mulai bersiap menyambutnya.

Termasuk OS Style Hotel Kota Batam.

Sebagai salah satu hotel pemegang surat rekomendasi karantina perjalanan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Batam, Manager OS Style Hotel, Ramayudha telah membuka program karantina mandiri sejak beberapa bulan lalu.

Program ini diperuntukkan untuk mencegah penyebaran Covid-19 untuk para pelancong.

Selain wisatawan lokal dan wisatawan nusantara, program karantina mandiri juga melirik para ekspatriat dari Singapura.

"Kami sudah pernah handle para ekspatriat perusahaan dengan menyiapkan 21 kamar.

Kami juga sudah menyiapkan antar jemput ke pelabuhan untuk mereka yang berniat menjalani karantina mandiri di hotel kami," ujar Ramayudha kepada TribunBatam.id, Senin (19/10/2920).

Untuk menarik minat para wisatawan mancanegara (wisman) dan ekspatriat asal Singapura, pihaknya pun telah menitipkan sejumlah brosur di kawasan Pelabuhan Internasional Batam Centre.

Dalam brosur itu, pihaknya meyakinkan kepada calon tamu jika OS Style Hotel telah menerapkan protokol kesehatan secara maksimal.

Selain wajib memakai masker, setiap calon tamu harus menjalani pengecekan suhu tubuh terlebih dahulu sebelum melakukan reservasi.

Hand sanitizer juga tersedia di area masuk dan beberapa area lain di hotel," tambah dia lagi.

Selama melayani kebutuhan tamu nantinya, Ramayudha mengatakan, pihaknya juga tak bertemu langsung dengan mereka.

Ada beberapa cara khusus yang diterapkan. "Kalau untuk makan, ada meja khusus yang disiapkan dalam kamar untuk petugas kaki mengantarkan makanan.

Untuk kebutuhan air minum, sudah diletakkan 3 liter di dalam kamar masing-masing. Untuk gelas, ya seperti gelas sekali pakai," katanya lagi.

Baca juga: Bisa Lihat Pemandangan Gedung Tinggi Singapura, Inilah 4 Resort Terindah di Sekupang Batam

Baca juga: Singapura Mencatat 7 Kasus Covid-19 Harian, Termasuk 1 Infeksi Komunal dan 5 Impor

PELABUHAN BATAM CENTRE - Penjabat sementara (Pjs) Wali kota Batam, Syamsul Bahrum bersama rombongan ketika meninjau Pelabuhan Batam Centre, Kamis (15/10). Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre menjadi salah satu pintu masuk untuk mendukung kebijakan Travel Corridor Arrangement (TCA) ke Singapura pada 26 Oktober 2020.
PELABUHAN BATAM CENTRE - Penjabat sementara (Pjs) Wali kota Batam, Syamsul Bahrum bersama rombongan ketika meninjau Pelabuhan Batam Centre, Kamis (15/10). Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre menjadi salah satu pintu masuk untuk mendukung kebijakan Travel Corridor Arrangement (TCA) ke Singapura pada 26 Oktober 2020. (TribunBatam.id/Leo Halawa)

Selain itu, usai para tamu selesai menjalani program karantina mandiri, pihaknya akan menjaga kesterilan kamar dengan menyemprotkan Ultra Light Voltage (ULV).

Petugas hotel pun diberi perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) seperti baju hazmat untuk mencegah terjadinya tamu yang mendadak bergejala.

Untuk program karantina mandiri, para pelanggan akan menjalani cek suhu tubuh tiga kali dalam sehari.

Terdapat 142 kamar di OS Style Hotel Batam. Dimana, untuk program karantina mandiri akan difokuskan di lantai 3 hotel.

"Jadi semasa karantina ada yang positif, langsung bisa diantar.

Kami memiliki dua gedung. Dan harus diingat jika kami bukan melakukan karantina orang sakit, tapi yang melakukan perjalanan," jelas dia lagi.

Berbagai jenis kamar ada di hotel yang terletak di kawasan Batuaji, Kota Batam, itu.

Mulai dari Superior, Deluxe, Junior Sweet, dan Sweet.

Untuk kamar Junior Sweet dan Sweet, pihak hotel itu memberikan layanan mini bar gratis dan dan ekstra kasur gratis.

"Kami satu-satunya hotel yang telah disertifikasi KKP dan paling dekat dengan wilayah industri. Jadi ekspatriat memang menjadi fokus kami," ucapnya.

OS STYLE HOTEL BATAM - Suasana OS Style Hotel Batam. Hotel di kawasan Batuaji ini bersiap menyambut ekspatriat asal Singapura saat berlakunya kebijakan buka pintu Negeri Singa itu.
OS STYLE HOTEL BATAM - Suasana OS Style Hotel Batam. Hotel di kawasan Batuaji ini bersiap menyambut ekspatriat asal Singapura saat berlakunya kebijakan buka pintu Negeri Singa itu. (TribunBatam.id/Ichwannurfadillah)

OS Style Hotel merupakan salah satu tempat favorit dengan desain yang sangat instagramable.

Dilengkapi dengan kolam renang, hotel ini memberikan harga karantina mandiri untuk setiap orang sebesar Rp 480 ribu selam sehari.

Sedangkan untuk grup, hotel ini memberikan harga khusus dan cukup bersahabat.

OS Style Hotel sendiri merupakan salah satu hotel bintang 3 plus di Kota Batam dan termasuk dalam salah satu hotel yang dikelola oleh OS Group.

Hotel ini juga dilengkapi dengan kolam renang dan sarana bermain anak.

Sembilan Hotel Jadi Tempat Singgah Kebijakan Indonesia-Singapura

Lintas instansi di Batam saling berbenah jelang penerapan kebijakan buka pintu Singapura, atau yang lebih dikenal dengan Travel Corridor Arrangement (TCA) atau Reciprocal Green Lane (RGL) Singapura.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam misalnya. Mereka begitu memfokuskan standar pemeriksaan kesehatan bagi para pebisnis, diplomat yang akan menyeberang ke Singapura lewat Batam mulai 26 Oktober 2020.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam, Achmad Farchanny menyatakan, sembilan hotel dipersiapkan sebagai lokasi singgah selama menunggu hasil uji usap (swab test) Covid-19 bagi yang ingin menyeberang ke Negeri Singa tersebut.

Sejumlah hotel di Batam itu di antaranya jaringan Haris, Hotel Vista, Asialink dan Travelodge.

Ia menegaskan, pembiayaan lokasi singgah sejumlah hotel ini akan dibayar sendiri oleh pebisnis atau kalangan terbatas lainnya yang akan berangkat ke Singapura.

Mengenai tes Polymerase Chain Reaction (PCR) di Indonesia, Achmad menuturkan kemungkinan akan melibatkan pihak ketiga.

Sebab kata dia, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit ( BTKL-PP) Kota Batam, fokus pada pemeriksaan warga Kepri dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru tiba dari Malaysia dan Singapura.

PELABUHAN BATAM CENTRE - Penjabat sementara (Pjs) Wali kota Batam, Syamsul Bahrum bersama rombongan ketika meninjau Pelabuhan Batam Centre, Kamis (15/10). Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre menjadi salah satu pintu masuk untuk mendukung kebijakan Travel Corridor Arrangement (TCA) ke Singapura pada 26 Oktober 2020.
PELABUHAN BATAM CENTRE - Penjabat sementara (Pjs) Wali kota Batam, Syamsul Bahrum bersama rombongan ketika meninjau Pelabuhan Batam Centre, Kamis (15/10). Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre menjadi salah satu pintu masuk untuk mendukung kebijakan Travel Corridor Arrangement (TCA) ke Singapura pada 26 Oktober 2020. (TribunBatam.id/Leo Halawa)

"Syarat pelaksanaan TCA di antaranya hasil PCR dapat diketahui dengan cepat, bukan berhari-hari, seperti yang terjadi untuk masyarakat saat ini.

Kendati demikian, pebisnis, diplomat dan petugas pemerintahan harus menunggu hasil tes usap sebelum dapat beraktivitas," ucapnya.

Ia mengungkapkan, jika hasil swab test nanti menunjukkan hasil positif Corona, penanganan sesuai prosedur tetap dijalankan.

Apakah dipulangkan ke Negara asalnya, atau dirawat pada sejumlah rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Batam.

"Harapan yang sama, program ini berjalan dengan baik. Ini juga untuk mengobati perekonomian kita yang sempat lesu ya," ucap Achmad.(TribunBatam.id/Ichwannurfadillah/Leo Halawa)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved