PENANGANAN COVID

Pencairan BST Tahap 7 di Anambas, Petugas Kantor Pos Tarempa Sebut Ada Warga Tak Ambil Bantuan

Ada 277 penerima dengan besaran bantuan Rp 300 ribu. Petugas Kantor Pos Tarempa menyebut, pencairan BST tahap 7 ini tak ramai dibanding sebelumnya.

TribunBatam.id/Rahma Tika
BANTUAN SOSIAL TUNAI - Petugas Kantor Pos Tarempa, mendata nama penerima bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial, Senin (19/10/2020). 

Editor: Septyan Mulia Rohman

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial tahap 7 mulai disalurkan di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.

Berbeda dengan penyaluran tahap sebelumnya, animo masyarakat untuk mengambil bantuan dari Pemerintah Pisat ini cenderung menurun.

Pada tahap ini, setidaknya ada 277 penerima dengan besaran bantuan Rp 300 ribu.

Warga yang terdaftar, dapat mengambil bantuan ini di kantor pos.

"Ada juga yang ambil, tapi antusiasnya tidak seperti tahap sebelumnya. Biasanya pas mulai dibuka, ramai yang datang sampai tak muat di halaman itu," ucap petugas Kantor Pos Tarempa, Sakti kepada TribunBatam.id, Senin (19/10/2020).

Sakti menyebut, ada sebagian masyarakat yang tidak mengambil bantuan ini.

BANTUAN SOSIAL TUNAI - Petugas Kantor Pos Tarempa, mendata nama penerima bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial, Senin (19/10/2020).
BANTUAN SOSIAL TUNAI - Petugas Kantor Pos Tarempa, mendata nama penerima bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial, Senin (19/10/2020). (TribunBatam.id/Rahma Tika)

Menurutnya, ada batas waktu yang ditetapkan dalam pengambilan BST ini.

Meski demikian, pihaknya tetap menunggu arahan dari Pemerintah Pusat mengenai penyaluran bantuan.

"Kalau ada penambahan batas waktu, oke kami undur dulu kasih kesempatan beberapa hari sampai tanggal yang dikasih," ujarnya.

Warga Anambas Bersyukur Dapat BST

Wahyudin tampak menunggu namanya dipanggil petugas kantor pos di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.

Cukup lama menunggu di depan pintu masuk kantor pos, ekspresi pria 52 tahun ini terlihat berubah setelah namanya dipanggil dan mendapat Bantuan Sosial Tunai (BST), program Kementerian Sosial (Kemensos).

Ia mengakui, sejak pandemi Covid-19 ini, ia begitu kesulitan mencari penghasilan sehari-hari.

Pekerjaan menjadi pekerja serabutan yang ia tekuni tidaklah cukup untuk menghidupi keluarganya.

Punya dua orang anak yang masih bersekolah mengharuskan Wahyudin berpikir keras demi mencari biaya hidup dan sekolah anaknya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved