NEWS VIDEO
VIDEO Gas 3 Kg Masih Saja Langka di Batam, Warga Minta Pemerintah Perketat Pengawasan
Warga terpaksa berkeliling untuk mencari gas 3 kg yang terus saja langka di Kota Batam, Provinsi Kepri.
Sebab, lanjut William, Pertamina sendiri tidak mengurangi jatah kuota elpiji 3 kg untuk wilayah Batam.
Meskipun, alokasi elpiji 3 kg yang sudah didistribusikan mencapai 99 persen.
Namun, Pertamina bersama instansi terkait, sesegera mungkin akan melakukan pengawasan dan pemantauan langsung ke lapangan terkait kabar yang menyebutkan terjadi kelangkaan untuk mendapatkan elpiji 3 kg ini, baik di tingkat pangkalan maupun pengecer.
“Kalaupun ada masalah ketersediaan stok, itu paling banyak lima pangkalan saja.
Hal itu bukan karena kelangkaan, namun pada proses pengiriman elpiji 3 kg mengalami kendala.
Kalau untuk kebutuhan rumah tangga dan UMKM, saya jamin cukup kalau tak diselewengkan oleh pihak tak bertanggung jawab,” paparnya.
Menurutnya, ada indikasi panic buying atau membeli karena panik terjadi kelangkaan, sehingga kuat dugaan warga memborong stok dari pangkalan ke rumah tangga.
“Kalau jatahnya satu tabung untuk seminggu, jangan masyarakat belinya sampai tiga tabung dalam seminggu. Sehingga, masyarakat lainnya yang membutuhkan, tak kebagian,” katanya.
Namun kondisi tersebut biasanya hanya bersifat sementara saja. Karena itu, ia kembali meminta warga agar tidak panik.

“Pertamina menjamin elpiji 3 kg cukup untuk masyarakat Batam, belilah sesuai kebutuhan, jangan ikut-ikutan menimbun atau termakan kabar menyesatkan,” tegasnya.
Di Batam sendiri, jumlah pangkalan elpiji 3 kg sebanyak 2.000 lebih.
Jika ada satu atau dua pangkalan yang terkendala atau pasokannya terlambat dari agen, hal tersebut masih wajar karena tak akan berlangsung lama.
Terkait adanya penyimpangan di lapangan, William menyebut hal tersebut ada sanksi atau ancaman hukumannya karena sudah ada Undang-undang Migas.
“Bersama instansi terkait, kami akan turun sidak dan memantau pendistribusian elpiji 3 kg ke masyarakat Batam. Apabila kami dapati ada agen atau pangkalan yang berbuat nakal dengan menjual ke pedagang eceran, ada sanksi yang akan menunggu pelaku,” tegasnya.
Hal senada dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau.
Menurutnya, tak ada pengurangan distribusi dari pihak Pertamina.
"Untuk pasokan, tidak ada dari Pertamina yang dikurangi. Makanya, kabar adanya kelangkaan elpiji 3 kg di lapangan, segera kami nanti bersama Pertamina akan turun mengecek kepastiannya, serta mencari penyebabnya,” ujarnya.
Reaksi Pertamina
Pendistribusian tabung gas elpiji 3 Kilogram wilayah Kepulauan Riau (Kepri) sampai September 2020 sudah menyentuh angka 26.732 ton.
Angka ini hampir menyentuh target penyaluran sebanyak 27.066 ton sepanjang 2020.
Sales Branch Manager Kepri PT. Pertamina, William Handoko, mengungkapkan, sebanyak 38 hingga 39 ribu tabung LPG 3 Kilogram disalurkan kepada masyarakat setiap harinya.
Jumlah itu cukup untuk menampung kebutuhan konsumsi masyarakat dan kelompok usaha kecil dan mikro.
"Pertamina tidak ada melakukan pemotongan, alokasi dengan capaian 99 persen," katanya, Kamis (1/10/2020).
William melanjutkan ada sekitar 2.000 pangkalan elpiji tersebar di Kota Batam.
Dengan jumlah itu, wajar kalau ada satu atau dua pangkalan yang terkendala di proses pengantaran dan hal itu tidak berlangsung lama.
Terkait dengan adanya penyimpangan di lapangan, William mengaku akan melakukan penindakan terhadap oknum yang kedapatan melanggar ketentun sesuai dengan Undang-Undang Migas.
"Bersama instansi terkait kami melakukan pemantauan dan sidak untuk melakukan penertiban bagi pelanggar uu migas sehingga tidak ada penyimpangan. Agen yang melanggar aturan akan kita tindak juga," kata dia
Sementara itu, kata William, kalaupun ada masalah pada ketersediaan stok di satu atau dua pangkalan, hal itu bukan karena kelangkaan namun pada proses pengiriman yang kadang mengalami kendala.
"Terpenting cukup untuk rumah tangga dan UKM dan Mikro. Tinjauan kami di lapangan memang sempat ada panic buying sehingga terjadi pemindahan stok dari pangkalan ke dapur.
Kalau jatahnya 1 untuk seminggu, tapi belinya 3 tabung, sehingga yang lain tak kebagian, ini dan kondisi ini hanya sementara, masyarakat jangan panik dan beli sesuai kebutuhan," paparnya.(TribunBatam.id/Ian Sitanggang/Hening Sekar Utami/Roma Uly Sianturi)