TANJUNGPINANG TERKINI
Antre Gas 3 Kg di Tanjungpinang Makan Korban, Pria 76 Tahun Meninggal dalam Perjalanan ke RS
Ajis diketahui pingsan setelah terlibat cekcok dengan warga lain yang mengantre gas di depan salah satu mini market di Kilometer 4 Tanjungpinang.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
Padahal, beberapa hari lalu, tim Satgas Pangan Polres Bintan sudah melakukan penanganan langsung ke lapangan. Namun belum bisa mengatasi kelangkaan gas 3 Kg.
Pengelola PT Mitra Cipta Abadi, Alang menuturkan, agar penyaluran gas bersubsidi ini merata, pihaknya menerapkan aturan, satu orang hanya bisa membeli satu tabung gas elpiji 3 kilo. Itupun harus menunjukkan kartu identitasnya.
WARGA Resah, DPRD Minta Disperindag dan Pertamina Selesaikan Kelangkaan Gas 3 Kg di Batam
GAS 3 Kg Langka, Pjs Wali kota Batam Syamsul Bahrum Minta Disperindag dan Tim Terpadu Sidak Lapangan
"Jadi warga yang beli harus menunjukkan KTP," terangnya.
Alang menuturkan, dengan metode pembelian menggunakan KTP, diharapkan bisa mengantisipasi pembelian secara borongan.
Baca juga: Warga Batam Masih Kesulitan Cari Gas 3 Kg, Padahal Distribusi Gas Diklaim Lancar, Kenapa?
Baca juga: Gas 3 Kg Langka Mulai Usik DPRD Batam, Hendra Asman Usulkan Uji Petik

Selain itu, penyalurannya tepat sasaran untuk masyarakat tidak mampu.
"Perihal antrean panjang sejak pagi, itu karena stok gas masih kosong. Makanya antreannya sampai panjang tadi," ucapnya.
Sementara itu, Ketua tim Satgas Pangan Polres Bintan, AKP Agus Hasanuddin mengatakan, pihaknya selalu mengawasi penggunaan gas 3 Kg agar tepat sasaran. Kedepan mereka juga akan menelusuri pelaku usaha yang masih menggunakan gas 3 Kg.
"Jadi nanti akan kita dorong pelaku usaha untuk beralih menggunakan gas 12 Kg," tutupnya.
Jangan Mainkan Harga Gas Elpiji 3 Kilo
Sebelumnya, pasca krisis tabung gas elpiji, Satgas Migas Bintan melakukan operasi pasar gas elpiji 3 kilogram di Tanjunguban, Bintan, Selasa (6/10/2020) kemarin.
Di sana, Tim Satgas membawa 4 LO atau setara 2.240 tabung gas elpiji ke masyarakat.
Hal ini untuk memenuhi kebutuhan gas dan mengurai krisis gas di wilayah Tanjunguban.
Ketua Satgas Migas Bintan, AKP Agus Hasanudin menuturkan, pihaknya bersama tim gabungan Dinas Perdagangan, Bagian Ekonomi Setda Bintan dan Kepolisian melakukan pengecekan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) Tanjunguban.
"Jadi hasil pengecekan kita di stasiun tersebut dipastikan pasokan gas elpiji subsidi tidak ada pengurangan dari Pertamina," tuturnya, Rabu (7/10/2020).
Agus menuturkan, pihaknya juga mengecek terkait distribusi dan pasokan gas elpiji 3 kg. Dipastikan tidak ada pengurangan.