Covid-19 di Eropa Meningkat 40 Persen dalam Sepekan, Jerman dan Prancis kembali Terapkan Lockdown

Eropa mencatatkan 1,3 juta kasus Covid-19 baru dalam sepekan terakhir atau hampir separuh dari angka global. Angka kematian baru ada 11.700 atau 37...

kompas.com
Sebuah tanda masuk kota di Guetersloh, Jerman, pada Selasa, 23 Juni 2020. Setelah wabah Covid-19 di tempat industri daging Toennies di Rheda-Wiedenbrueck, otoritas negara federal secara besar-besaran membatasi kehidupan publik di distrik Guetersloh dengan berlakukan lockdown. (AP/Martin Meissner) 

Editor: Lia Sisvita Dinatri

TRIBUNBATAM.id, BERLIN - Jerman dan Prancis dikabarkan kembali menerapkan aturan penguncian wilayah atau lockdown

Hal tersebut menyusul memburuknya situasi pandemi Covid-19 di wilayah Eropa. Angka kematian akibat Covid-19 di Eropa diketahui meningkat 40 persen dalam sepekan terakhir. 

Kanselir Jerman, Angela Merkel, diagendakan menemui para kepala negara bagian untuk membahas segala opsi pembatasan sosial sebelum terpaksa melakukan lockdown penuh. Merkel ingin sejumlah lokasi publik ditutup dan hanya sekolah yang dibiarkan buka. 

"Dalam pembatasan yang baru, warga Jerman hanya boleh berpergian bersama anggota keluarganya sendiri. Gym, diskotek, bioskop, teater, gedung opera, dan gedung konser akan tutup," isi dokumen pembatasan sosial yang disiapkan Angela Merkel, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 28 Oktober 2020. 

Restoran di Jerman, menurut rencana Angela Merkel, hanya boleh melayani takeaway. Sementara itu, untuk pertokoan, akan diperbolehkan buka selama memenuhi standar kebersihan yang ditetapkan Pemerintah Jerman

Untuk Prancis sendiri, Presiden Emmanuel Macron diagendakan memberikan keterangan malam ini soal rencana pembatasan sosial, apakah lockdown penuh atau tidak. Prancis beberapa hari terakhir, mencatatkan 50 ribu kasus baru dalam kurun waktu 24 jam. 

Prancis akan menerapkan pembatasan sosial yang sama dengan Jerman, dan sebisa mungkin menghindari lockdown penuh.

Baca juga: Arab Saudi kembali Buka Umrah Awal November, Terima Sekitar 10,000 Jemaah Tiap Minggunya

Baca juga: Singapura Impor 100 Megawatt Listrik dari Malaysia, Uji Coba Selama Dua Tahun

Perkantoran dan sekolah akan tetap buka, namun ruang publik dibatasi dengan harapan pertumbuhan kasus bisa ditekan.

"Jika tidak ada upaya apapun (untuk menekan pandemi Covid-19), ruang perawatan intensif akan penuh per 11 November," ujar Perdana Menteri Prancis, Jean Castex. 

Sejak berita ini ditulis, Eropa mencatatkan 1,3 juta kasus Covid-19 baru dalam sepekan terakhir atau hampir separuh dari angka global. Angka kematian baru ada 11.700 atau 37 persen lebih tinggi di pekan sebelumnya. 

Prancis, kembali mencatatkan 1,1 juta kasus serta 35 ribu kematian akibat Covid-19. Sementara itu, Jerman, 465 ribu kasus dan 10 ribu kematian. (*) 

Baca juga: Corona Belum Berakhir, Sekdako Batam Ajak Warga Belakangpadang Kawal Protokol Kesehatan

Baca juga: Menaker Tak Naikan Upah Minimum 2021 Akibat Ekonomi Terpuruk, Politisi Golkar Berikan Dukungan

Baca juga: Kapal Perang Pertama Buatan China Selesai Uji Coba, Diklaim Mampu Ikuti Perang Sesungguhnya

Baca juga: BP Batam Akui Penertiban Permukiman di Sekitar Waduk Tembesi Bukan Perkara Mudah

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved