BINTAN TERKINI
3 IRT di Tanjungpinang Diduga Jadi Korban Trafficking, Keluarga Buat Laporan ke Polres Bintan
Tiga ibu rumah tangga (IRT) di Tanjungpinang ini diduga jadi korban trafficking dengan berangkat ke Malaysia setelah dibujuk oleh Marselus.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Septyan Mulia Rohman
Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Tiga Ibu Rumah Tangga (IRT) warga Kelurahan Tanjung Unggat, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri diduga menjadi korban perdagangan orang (trafficking) oleh seorang pria.
Mereka diduga dibujuk oleh seorang pria bernama Marselus yang membujuk ketiganya untuk bekerja di Malaysia.
Dari informasi perwakilan pihak keluarga, Aloysius Dhango menuturkan, kejadian ini bermula pada tanggal 6 September 2020 lalu.
Sekira pukul 09.00 WIB, Selus diduga datang ke rumah ibu Wati yang berada di Gang Mulia Tanjung Unggat, Kecamatan Bukit Bestari.
Pria itu menjumpai Wati dan Erna tetangganya dan membujuk keduanya bekerja di Malaysia.
Kebetulan kedua ibu rumah tangga ini pernah bekerja di luar negeri dan memiliki paspor.
"Pada siang hari, sekira pukul 13.00 WIB Selus datang lagi menjumpai Ibu Wati dan Ibu Erna.
Saat itu Selus mengambil uang ongkos keberangkatan dari Ibu Erna sebesar Rp 3,5 juta," kata Aloysius Dhango, Jumat (30/10/2020).

Menurut keterangan dari pihak keluarga, Wati saat itu bersikeras tidak mau berangkat jika tidak ada izin dari suaminya.
Kebetulan saat itu suaminya masih di tempat kerja.
Sekira pukul 16.00 WIB, Selus datang lagi menggunakan mobil minibus warna putih dan menjemput Erna dan Lina.
"Ibu Wati yang sebelumnya tidak mau ikut, tiba-tiba bergegas mengemas pakaiannya dan dibawa juga sekalipun Beliau tidak menyetor ongkos pejalanan," ucapnya.
Setelah Selus membawa Wati, Selus meyakinkan jika dirinya akan menelepon suami Wati, Agustinus setelah sampai di tempat peristirahatan yang berlokasi di Berakit.
Sekira pukul 17.15 WIB, Wati menelepon suaminya dengan memakai nomor telepon orang lain.