Kampanye Trump Berlanjut Walau Pandemi Melonjak di AS, Kembali Janjikan Vaksin Covid-19

Presiden Amerika Serikat ( AS) Donald Trump mengadakan demonstrasi kampanye secara langsung di Arizona di tengah lonjakan virus Corona yang merebak.

EPA-EFE
COVID-19 - Kampanye Trump terus berlanjut meskipun ada lonjakan kasus virus Corona di Amerika Serikat. 

“Saya tidak akan menghentikan perekonomian. Saya tidak akan menutup negara ini. Saya akan mematikan virusnya, " tambahnya.

Selama dua aksi unjuk rasa di negara bagian Florida, Trump mengejek Biden karena mengatakan dalam debat presiden Kamis malam bahwa Amerika Serikat sedang memasuki "musim dingin yang gelap".

Dia mengatakan mantan wakil presiden dan sekutu Demokratnya mencoba menakut-nakuti orang dengan melebih-lebihkan ancaman virus.

"Kami akan segera mengakhiri pandemi ini," kata Trump, yang telah mengecilkan ancaman sejak dimulai, mengatakan di The Villages, komunitas pensiunan yang luas di Florida tengah.

“Kehidupan normal akan dilanjutkan sepenuhnya.”

Para peneliti di Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan Universitas Washington pada hari Jumat memperingatkan bahwa virus tersebut dapat membunuh lebih dari setengah juta orang di Amerika Serikat pada akhir Februari 2021.

Sekitar 130.000 nyawa bisa diselamatkan jika semua orang memakai masker, menurut penelitian tersebut.

Dengan 11 hari tersisa hingga pemilihan, lebih dari 52 juta orang Amerika telah memberikan suara, kecepatan yang memecahkan rekor.

Mr Michael McDonald dari Proyek Pemilu Universitas Florida dan para ahli lainnya memperkirakan bahwa pemilu tersebut dapat mencetak rekor jumlah pemilih modern, melampaui tingkat partisipasi 60 persen dalam pemilihan presiden baru-baru ini.

Lonjakan poin pemungutan suara awal untuk kepentingan kuat dalam perlombaan dan populasi yang ingin menghindari risiko paparan Covid-19 pada kerumunan Hari Pemilu.

Total suara awal yang masif memberi sedikit peluang bagi Trump dari Partai Republik untuk berubah pikiran sebelum pemungutan suara selesai.

Jajak pendapat menunjukkan dia mengikuti Biden baik secara nasional maupun, dengan selisih yang lebih sempit, di beberapa negara bagian yang akan memutuskan siapa yang duduk di Gedung Putih pada 20 Januari 2021.

Trump mengatakan jajak pendapat itu meremehkan dukungannya.

“Saya pikir kami memimpin di banyak negara bagian yang tidak Anda ketahui,” katanya kepada wartawan di Gedung Putih.

Kedua kandidat telah menghujani Florida, negara bagian yang harus dimenangkan bagi Trump di mana jajak pendapat Reuters / Ipsos minggu ini menemukan bahwa Biden bergerak sedikit memimpin setelah berada dalam pertandingan statistik seminggu sebelumnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved