Kampanye Trump Berlanjut Walau Pandemi Melonjak di AS, Kembali Janjikan Vaksin Covid-19

Presiden Amerika Serikat ( AS) Donald Trump mengadakan demonstrasi kampanye secara langsung di Arizona di tengah lonjakan virus Corona yang merebak.

EPA-EFE
COVID-19 - Kampanye Trump terus berlanjut meskipun ada lonjakan kasus virus Corona di Amerika Serikat. 

Editor: Putri Larasati Anggiawan

TRIBUNBATAM.id, BULLHEAD CITY - Dengan kurang dari seminggu sebelum hari pemilihan, Presiden Amerika Serikat ( AS) Donald Trump mengadakan demonstrasi kampanye secara langsung di Arizona pada hari Rabu.

Meskipun ada lonjakan kasus Covid-19 di negara itu dan kritik bahwa dia memprioritaskan pemilihan ulangnya di atas kesehatan para pendukungnya.

Pandemi yang telah mengubah kehidupan di seluruh AS, menewaskan lebih dari 227.000 orang.

Wabah bergemuruh kembali pada hari-hari menjelang Pilpres Selasa depan antara Presiden Republik Trump dan penantangnya dari Demokrat Joe Biden.

Biden memegang posisi terdepan dalam jajak pendapat nasional, yang menunjukkan publik semakin kecewa dengan penanganan Trump terhadap krisis kesehatan terbesar.

Pada rapat umum kampanye di Bullhead City, Arizona, Trump mengatakan lagi bahwa vaksin akan segera tersedia.

Baca juga: Jelang Pilpres Amerika Serikat, Situs Web Kampanye Trump Diretas, Ada Apa?

"Jika saya bukan presiden, jika Anda memiliki Sleepy Joe sebagai presiden Anda, Anda akan membutuhkan waktu empat tahun untuk mendapatkan vaksin.

Anda tidak akan pernah mendapatkan vaksin," kata Trump.

Sejumlah pembuat obat berlomba-lomba memasarkan vaksin virus Corona, tetapi diperkirakan belum siap sebelum pemilihan pekan depan.

Seorang penasihat Trump mengatakan aksi unjuk rasa itu "tak ternilai harganya", mengingat dominasi Biden di gelombang periklanan.

"Demonstrasi ini menghasilkan liputan media gratis yang signifikan yang membantu mengimbangi keuntungan uang apa pun yang dimiliki Biden.

Fox News pada dasarnya menjalankan seluruh aksi unjuk rasa. Ini adalah aset yang hebat," kata penasihat itu.

Mr Biden mengumpulkan sekitar US $ 130 juta (S $ 177.5 juta) selama periode 1-14 Oktober, sekitar tiga kali lipat sekitar US $ 44 juta yang dikumpulkan oleh kampanye Trump, menurut pengungkapan yang diajukan Kamis lalu dengan Komisi Pemilihan Federal.

Penasihat itu mengatakan Trump biasanya mengadakan aksi unjuk rasa di beberapa bagian negara di mana masker tidak sering dipakai dan orang-orang kurang peduli tentang efek buruk Covid-19.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved