Johor Desak Warganya Hindari Lonjakan Covid-19, Agar Singapura Membuka Kembali Perbatasan

Warga di Johor telah didesak untuk mengerahkan seluruh kemampuannya dalam memerangi Covid-19 agar Singapura mau membuka kembali perbatasannya.

The Straits Times
VIRUS CORONA - Para pemimpin Johor mendesak penduduk setempat untuk memastikan tidak ada lonjakan Covid-19, agar Singapura membuka kembali perbatasannya. 

Dengan pengawasan terhadap situasi yang diperkirakan akan ditingkatkan menyusul perkiraan peningkatan jumlah kasus dalam waktu dekat.

Dia mengatakan, hingga Kamis, ada 65 kasus aktif di distrik itu.

"Sepuluh kasus Covid-19 baru dilaporkan pada Kamis, termasuk sembilan kasus dari kelompok yang ada dan satu dari pemeriksaan lain," katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.

Sementara itu, pemerintah negara bagian telah memerintahkan penutupan taman kanak-kanak, pusat pengasuhan anak, pusat rehabilitasi masyarakat (PDK), pusat kegiatan anak dan lansia, serta sekolah agama, di distrik Johor Baru setelah kawasan itu ditetapkan sebagai zona merah.

Ini terjadi setelah Kementerian Pendidikan melakukan seruan serupa untuk menutup semua lembaga pendidikan di distrik itu selama dua minggu, mulai 1 November.

Ketua komite pengembangan perempuan, keluarga dan komunitas negara bagian Zaiton Ismail mengatakan sekitar 124 Taska yang terdaftar, sembilan PDK, 105 pusat penitipan anak, dua pusat kegiatan warga senior dan dua pusat kegiatan anak-anak di Johor Baru akan ditutup dari 2 hingga 14 November.

"Mempertimbangkan perkembangan pandemi Covid-19 saat ini di Johor dan konfirmasi distrik Johor Baru sebagai zona merah oleh Kementerian Kesehatan.

Kami telah memutuskan untuk menutup taman kanak-kanak dan pusat pengasuhan anak serta pusat kegiatan serupa lainnya di distrik tersebut untuk mengekang penyebaran virus. penyakit.

"Ini juga sejalan dengan surat yang dikeluarkan oleh direktur Departemen Kesejahteraan Negara (JKM) pada 12 Oktober bahwa seluruh Taska, day care center, pusat kegiatan, dan PDK harus ditutup untuk wilayah yang sudah ditetapkan zona merah," ujarnya. kata dalam sebuah pernyataan.

Dia menambahkan bahwa sekitar 265 kelas taman kanak-kanak dan empat kelas Taska di bawah Departemen Pengembangan Masyarakat (Kemas) negara bagian yang melibatkan sekitar 7.104 anak juga akan ditutup.

Sementara itu, dalam pernyataan terpisah, ketua komite urusan agama Islam Johor Tosrin Jarvanthi mengatakan semua lembaga pendidikan agama di Johor Baru dan Kulai akan ditutup selama dua minggu, mulai 1 November.

"Ini melibatkan semua sekolah agama pemerintah negara bagian, pusat Tafiz, Madrasah dan sekolah agama swasta yang terdaftar di bawah Departemen Agama Johor.

Perintah itu juga berlaku untuk Tafiz center dan Madrasah yang belum mendaftar ke jurusan,” ujarnya.

Sumber: Straits Times.

Baca juga: Johor Baru Umumkan Sederet Zona Merah Covid-19, Usai Melonjaknya Kasus Virus Corona

Baca juga: JELANG Museum Dibuka, Disbudpar Batam Datangkan Cogan Asli dari Kerajaan Riau-Lingga Johor

Baca juga: Bisnis Terpukul, Johor Ajukan Kasus Pembukaan Perbatasan Malaysia dan Singapura ke Putrajaya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved