Pengunjuk Rasa Bentrok dengan Polisi Italia di Florence, Tolak Kebijakan Lockdown Covid-19
Walikota di Florence, Italia mengecam pengunjuk rasa pada Sabtu (31/10/2020). Mereka menentang tindakan pemerintah anti-Covid-19.
Editor: Putri Larasati Anggiawan
TRIBUNBATAM.id, ROMA - Walikota di Florence, Italia mengecam pengunjuk rasa pada Sabtu (31/10/2020).
Setelah bentrokan kekerasan pecah antara polisi dan pengunjuk rasa yang menentang tindakan pemerintah anti-Covid-19.
Polisi menangkap sekitar 20 orang selama protes tersebut.
Sekitar 200 orang yang berkumpul di pusat kota, dilarang memasuki kota Renaissance Piazza della Signoria, surat kabar melaporkan.
Bentrokan terjadi di jalan-jalan dengan beberapa pengunjuk rasa melemparkan bom molotov, botol dan batu ke arah pihak berwenang, membalikkan tempat sampah dan merusak kamera keamanan.
"Kami telah menjalani malam yang nyata, mengerikan dan menyakitkan di Florence," tulis Walikota Florence Dario Nardella di Facebook pada Sabtu pagi.
Baca juga: Hasil, Klasemen, Top Skor Liga Italia Setelah Atalanta Menang, Inter Milan Seri, Ibrahimovic 6 Gol
"Ini bukan cara Anda memprotes keluhan Anda, ini bukan cara Anda menyuarakan penderitaan Anda.
Itu hanya kekerasan sebagai tujuan itu sendiri, serampangan.
Mereka yang membuat luka di Florence harus membayar atas apa yang telah mereka lakukan," tulis Nardella.
Di Bologna, beberapa ratus orang juga memprotes, kebanyakan dari mereka adalah pemuda, termasuk para hooligan sepak bola dan beberapa memberi hormat Fasis, harian La Repubblica melaporkan.
Gambar video menunjukkan video jurnalis surat kabar itu diganggu dan diusir.
"Jurnalis, teroris!" teriak kerumunan.
Para pengunjuk rasa telah turun ke jalan dalam sepekan terakhir di berbagai kota di seluruh Italia untuk mengkritik serangkaian langkah baru untuk menghentikan meningkatnya kasus virus Corona di negara itu.
Italia melaporkan lebih dari 31.084 kasus baru virus pada hari Jumat, memecahkan rekor harian baru.