Pengunjuk Rasa Bentrok dengan Polisi Italia di Florence, Tolak Kebijakan Lockdown Covid-19

Walikota di Florence, Italia mengecam pengunjuk rasa pada Sabtu (31/10/2020). Mereka menentang tindakan pemerintah anti-Covid-19.

EPA - EFE
VIRUS CORONA - Pengunjuk rasa bentrok dengan polisi Italia di Florence atas tindakan penguncian atau lockdown Covid-19. 

Minggu lalu, Perdana Menteri Giuseppe Conte memberlakukan pembatasan virus Corona nasional baru, termasuk penutupan semua bioskop, teater, pusat kebugaran dan kolam renang serta penutupan restoran dan bar pada pukul 6 sore.

Conte mengatakan dia ingin memberikan langkah-langkah terbaru dua minggu untuk berlaku sebelum memutuskan apakah penguncian lebih penuh diperlukan, seperti yang telah diperintahkan di Prancis.

Pemerintah telah mengumumkan bahwa € 5 miliar akan dikeluarkan untuk sektor-sektor yang paling parah terkena dampak, termasuk restoran, operasi taksi, dan tempat hiburan langsung.

Langkah-langkah baru tersebut memicu gelombang demonstrasi di Roma, Milan, Napoli dan Turin pada hari Senin dan Selasa, yang ditandai dengan kekerasan dan vandalisme, dengan polisi anti huru hara menembakkan gas air mata ke kelompok-kelompok anak muda yang melemparkan botol dan batu.

Italia Temukan 10.000 Infeksi Covid-19 Baru, Lombardy Tutup Semua Bar Saat Tengah Malam

Wilayah Lombardy di Italia telah memerintahkan semua bar ditutup pada tengah malam mulai Sabtu (17/10/2020) saat memerangi gelombang kedua Covid-19.

Lombardy merupakan episentrum Eropa pertama dari pandemi virus Corona.

Semua acara olahraga amatir juga telah ditunda di wilayah utara, tempat kasus pertama Covid-19 di Eropa muncul pada Februari.

Di bawah batasan baru yang akan berlaku hingga 6 November,bar hanya dapat melayani pelanggan yang duduk di meja setelah pukul 18:00.

Kemudian penjualan alkohol untuk dibawa pulang juga dilarang setelah itu.

Lombardy, wilayah terpadat di Italia, juga melarang konsumsi makanan dan minuman di semua tempat umum di luar di bawah aturan baru.

Italia pada hari Jumat melaporkan 10.000 infeksi baru dalam 24 jam karena kasus melonjak meskipun ada pembatasan pemerintah yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

Lombardy, wilayah yang paling terpukul di Italia, sebagian besar menargetkan kaum muda, dengan pembatasan pada olahraga, kehidupan malam, dan pendidikan sekarang mereka meminta sekolah untuk mengganti pelajaran online dan tatap muka.

Perintah terbaru juga melarang kunjungan ke rumah jompo kecuali ada izin dari petugas medis di sana.

Wilayah Campania yang terkena dampak terparah kedua di Italia di selatan juga telah memberlakukan langkah-langkah baru, termasuk penutupan sekolah yang kontroversial serta larangan pesta dan prosesi pemakaman.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved