TRIBUN WIKI
Sejarah dan Keunikan Tari Sekapur Sirih Khas Melayu Kepri, Ini Makna di Balik Gerakannya
Tari sekapur sirih merupakan tarian selamat datang kepada tamu-tamu besar di Provinsi Jambi, Kepulauan Riau, dan Riau.
Dalam tarian ini, ada satu orang yang dianggap spesial karena membawa tepak sebagai persembahan kepada tamu.
Filosofi pemberian tepak yang berisi sirih ini sangat tinggi.
Itu sebabnya, apabila tamu yang diberi sirih tidak mengambil dan memakannya maka dianggap tidak sopan.
Bahkan pada zaman kerajaan dahulu, raja akan murka bila sirih tersebut tidak dimakan.
Gerak tari persembahan sangat sederhana, bertumpu pada gerakan tangan dan kaki.
Gerakan menunduk sambil merapatkan telapak tangan merupakan bentuk penghormatan kepada para tamu yang datang.
Tarian ini umumnya ditarikan oleh kalangan remaja.
Namun, pada perkembangannya tari ini juga dapat ditarikan oleh yang lebih tua.
Para penari mengenakan baju yang biasa dipakai mempelai perempuan, yaitu baju adat yang disebut dengan baju kurung teluk belanga.
Pada bagian kepala, terdapat mahkota yang dilengkapi dengan hiasan-hiasan berbentuk bunga dan pernak-pernih lain seperti dokoh, anting, dan gelang.
Sementara bagian bawah tubuh para penari dibalut oleh kain songket berwarna cerah.
Baca juga: Mengenal Tari Melemang, Tarian Khas Kepri dari Pulau Bintan Sejak Abad 12
Musik Pengiring
Tari ini dipentaskan dengan iringan musik Melayu yang bersumber dari perpaduan instrumen suara marwas, biola atau fill, gendang, gambus, dan akordion.
Suara akordion merupakan unsur yang penting dalam musik Melayu, mengingat suara tersebut yang menjadi kekhasan musik Melayu.
Tarian ini termasuk tari yang bertema gembira dan diriingi oleh musik khas Melayu bernada riang.
Ragam Gerakan
Gerakan tarian ini umumnya menggunakan gerakan pada Tari Lenggang Patah Sembilan.