TRIBUN WIKI

Sejarah dan Keunikan Tari Sekapur Sirih Khas Melayu Kepri, Ini Makna di Balik Gerakannya

Tari sekapur sirih merupakan tarian selamat datang kepada tamu-tamu besar di Provinsi Jambi, Kepulauan Riau, dan Riau.

TRIBUN BATAM/HUMAS PEMKAB KARIMUN
TARI SEKAPUR SIRIH - Tari Sekapur Sirih adalah salah satu tarian tradisional Melayu Kepulauan Riau untuk menyamut tamu. FOTO: Wakil Bupati Karimun, Anwar Hasyim menerima persembahan sekapur-sirih dari penari saat menghadiri acara halal bi halal Kerabat Kabupaten Karimun se Jabodetabek (K3J) di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Sabtu (22/6/2019). 

Editor: Widi Wahyuning Tyas

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Suku Melayu di Kepulauan Riau memiliki beragam kesenian tradisional seperti tari-tarian yang masih lestari hingga kini.

Salah satunya adalah tari Sekapur sirih.

Tarian ini ditampilkan saat pembukaan acara-acara resmi.

Tari sekapur sirih merupakan tarian selamat datang kepada tamu-tamu besar di Provinsi Jambi, Kepulauan Riau, dan Riau.

Tarian ini juga terkenal di Malaysia sebagai tarian wajib kepada tamu besar.

Keunikan

Keagungan dalam gerak yang lembut dan halus menyatu dengan iringan musik serta syair yang ditujukan bagi para tamu.

Tarian ini mengandung arti menyambut dengan hati yang putih dan muka yang jernih untuk menunjukkan keramahtamahan bagi tetamu yang dihormati.

Tari ini menggambarkan ungkapan rasa putih hati masyarakat dalam menyambut tamu.

Sekapur Sirih biasanya ditarikan oleh 9 orang penari perempuan, dan 3 orang penari laki-laki, 1 orang yang bertugas membawa payung dan 2 orang pengawal.

Propetri yang digunakan: cerano/wadah yang berisikan lembaran daun sirih, payung, keris.

Pakaian yang digunakan baju kurung /adat Jambi, iringan musik langgam melayu dengan alat musik yang terdiri dari: biola, gambus, akordion, rebana, gong dan gendang.

Dalam tarian ini, salah satu penari akan turun dan mendekati tamu kehormatan sambil membawa kotak berisi sirih.

Sirih dalam kotak tersebut kemudian dibuka dan tamu yang dianggap agung diberi kesempatan pertama untuk mengambilnya sebagai bentuk penghormatan.

Setelahnya, baru diikuti oleh tamu-tamu lain.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved