TRIBUN WIKI
Tak Boleh Sembarangan, Begini Cara Kerja Ventilator, Hanya untuk Pasien Parah
Ventilator modern terdiri dari mesin pompa dan tabung yang dipasang oleh tenaga kesehatan ke batang tenggorokan Anda untuk mengendalikan aliran udara.
Editor: Widi Wahyuning Tyas
TRIBUNBATAM.id - Ventilator menjadi salah satu alat paling penting dalam perawatan pasien Covid-19.
Alat ini berfungsi untuk membantu paru-paru tetap mengembang, sehingga kantung udara di paru-paru tidak mengempis.
Dalam kasus Covid-19, ventilator digunakan saat kondisi pasien tergolong parah.
Pasien yang telah mengalami kondisi sulit bernapas baru akan dipasangi alat ventilator.
Kesulitan napas ini terjadi lantaran turunnya kadar oksigen dalam tubuh yang menurun akibat kerusakan paru-paru.
Dalam konteks medis, ventilator adalah mesin yang membantu pasien bernapas.
Baca juga: Infeksi 60.000 Komputer di Dunia, Begini Canggihnya Morris Worm Tahun 1988
Sekilas tentang ventilator
Ventilator merupakan mesin yang membantu memasukkan lebih banyak oksigen ke paru-paru dan mengeluarkan karbon dioksida.
Dilansir oleh psb.org, ventilator merupakan peralatan teknologi yang cukup mewah dan dirancang untuk membantu seseorang bernapas secara efektif.
Hal ini karena paru-paru terjalin dengan pembuluh darah, kemudian ventilator membantu terjadi proses masuknya oksigen ke aliran darah.
Covid-19 membuat pertukaran udara ini lebih sulit.
Pada kasus yang paling parah, paru-paru pasien meradang dan dipenuhi cairan.
Ventilator pada dasarnya membantu paru-paru pasien agar dapat bernapas lebih lega.
Ventilator modern terdiri dari mesin pompa dan tabung yang dipasang oleh tenaga kesehatan ke batang tenggorokan Anda untuk mengendalikan aliran udara.
Perlu diketahui bahwa ventilator tidak menyembuhkan Covid-19, tetapi mereka membantu mendukung fungsi paru-paru sementara tubuh pasien melawan infeksi.
Ventilator digunakan untuk mendukung pasien dengan kondisi pernapasan parah yang berdampak pada paru-paru, termasuk pneumonia.
Baca juga: Tekan Angka Kematian Akibat Covid-19, Pemko Batam Masukkan Pengadaan Alat Ventilator ke APBD 2021
Melansir Tribunnews dari laman Healthline.com, berikut kondisi pasien yang juga memerlukan ventilator:
- Koma atau tidak sadarkan diri
- Cedera otak
- Paru-paru kolaps
- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
- Overdosis obat
- Sindrom guillain-barre
- Infeksi paru-paru
- Myasthenia gravis
- Pneumonia
- Paru-paru prematur pada bayi
- Cedera tulang belakang bagian atas
- Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS)
- Infeksi virus corona (Covid-19)
Kapan Ventilator harus digunakan?
1. Selama operasi.
Ventilator dapat melakukan bantuan pernapasan sementara untuk Anda saat Anda sedang dibius total.
2. Sembuh dari operasi.
Kadang-kadang orang membutuhkan ventilator untuk membantu mereka bernapas selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari setelah operasi.
3. Ketika bernapas sendiri sangat sulit.
Ventilator dapat membantu Anda bernapas jika Anda memiliki penyakit paru-paru atau kondisi lain yang membuat sulit bernapas atau tidak mungkin.
Selang ini dipasang melalui mulut, hidung, atau lewat lubang yang dibuat di bagian depan leher pasien.
Pemasangan ventilator membutuhkan kemampuan khusus oleh tenaga medis berpengalaman.
Efek samping pemasangan ventilator lainnya juga dapat menyebabkan kerusakan paru-paru karena terlalu banyak tekanan udara sampai terlalu banyak oksigen.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apa Itu Ventilator dan Bagaimana Cara Kerjanya? Simak Penjelasan Berikut Ini,