Buddhist bin Laden, Biksu Radikal Myanmar Penyebar Kebencian tentang Islam Menyerahkan Diri

Ashin Wirathu yang kesohor dengan kalimat-kalimat kebenciannya terhadap Islam, sempat dinobatkan sebagai Buddhist bin Laden

AFP/Sai Aung Main
Ashin Wirathu, biksu yang dianggap penghasut sempat diburu polisi setelah berkomentar menghina Aung San Suu Kyi 

Buddhist bin Laden, Biksu Radikal Myanmar Penyebar Kebencian tentang Islam Menyerahkan Diri

TRIBUNBATAM.ID - Ashin Wirathu yang dikenal sebagai biksu yang menyebarkan kebencian terhadap umat Islam terkhusus etnis Rohingya di Myanmar menyerahkan diri.

Ashin Wirathu yang kesohor dengan kalimat-kalimat kebenciannya terhadap Islam, sempat dinobatkan sebagai Buddhist bin Laden.

Baca juga: Enam Fakta Mengerikan Biksu Ashin Wirathu Terkait Pembantaian Muslim Rohingya

Ashin Wirathu, biksu yang dianggap penghasut diburu polisi setelah berkomentar menghina Aung San Suu Kyi
Ashin Wirathu, biksu yang dianggap penghasut diburu polisi setelah berkomentar menghina Aung San Suu Kyi (AFP/Sai Aung Main)

Ashin Wirathu mendapat julukan itu dari majalah Time karena perannya dalam menyebarkan kebencian agama di negara mayoritas Buddha itu.

Ia dilaporkan menyerahkan diri setelah 18 bulan kabur.

Baca juga: Diancam Senjata, Tiga Nelayan Myanmar Terdampar di Bintan

Analis menyatakan, keputusan si pemuka agama yang menyerah satu pekan jelang pemilu merupakan manuver untuk "memengaruhi" pemilihan.

Wirathu menjadi buronan setelah pihak berwenang merilis daftar penangkapan terhadap biksu radikal itu pada Maret tahun lalu.

Baca juga: 9 Imigran Asal Myanmar Dipindahkan dari Batam ke Rudenim Tanjungpinang

Ashin Wirathu menjadi perhatian karena retorika nasional anti-Islam, di mana dia mengkhususkannya kepada etnis minoritas Rohingya.

Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini dalam jumpa pers di Brussels, Belgia, Senin (1/5/2017).
Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini dalam jumpa pers di Brussels, Belgia, Senin (1/5/2017). (EMMANUEL DUNAND / AFP)

Tetapi, tindakannya itu bertentangan dengan pemerintahan Aung San Suu Kyi, yang berujung kepada upaya penangkapan terhadap Wirathu.

Setelah 18 bulan kabur, sebuah video memperlihatkan si biksu berbicara di depan pendukungnya di Yangon, di mana dia mengenakan masker.

Baca juga: Mengenal Sejarah dan Konflik Rohingya, Jadi Kaum Minoritas di Myanmar

"Pemerintah sudah memaksa saya dalam situasi seperti ini," kata dia seraya meminta pendukungnya tak memilih Liga Nasional Demokrasi (NLD) yang dia sebut "iblis".

"Saya akan menyerahkan diri ke kantor polisi dan menuruti apa yang mereka perintahkan," kata dia sebelum kemudian naik taksi.

Baca juga: Ribuan Rohingya Lari dari Militer Myanmar, 26 Orang Ditemukan di Malaysia, Sempat Dikira Tenggelam

Direktur Kementerian Agama Pemerintahan Regional Yangon Sein Maw membenarkan penangkapan "Buddhist bin Laden" itu, dikutip AFP Senin (2/11/2020).

Wirathu terancam dipenjara selama tiga tahun atas dakwaan "menyuarakan kebencian atau penghinaan", atau "tidak puas kepada pemerintah".

Ashin Wirathu
Ashin Wirathu (net)

Pada 2017, otoritas Buddha tertinggi Myanmar melarang Wirathu untuk berdakwah selama satu tahun karena sikapnya yang menebar kebencian.

Setelah larangannya berakhir, dia kembali masuk ke dalam pergerakan yang menuding pemerintah korup dan terlibat dalam upaya gagal reformasi konstitusi.

Baca juga: Cegah Gelombang Kedua Covid-19, Penduduk Myanmar Buat Barikade Tanpa Izin Otoritas

Analis di Yangon David Mathieson menerangkan, aparat sebenarnya bisa saja menjatuhkaN hukuman penjara jika mereka mencobanya.

Namun, mereka khawatir tindakan semacam itu hanya akan membuat si pemuka agama radikal itu menerima dukungan yang luar biasa.

Baca juga: Dapat Bisikan dari Sosok Jin Biksu, Polisi Ini Temukan Peninggalan Kuno Budha di Dekat Rumah

"Dia ingin menjadi martir.

Jadi, mengapa pihak berwenang mau repot-repot memberikannya oksigen yang dibutuhkannya?" tanya Mathieson.

Ilustrasi para biksu Buddha melakukan ritual doa pagi di Kuil Wat Dhammakaya, Bangkok
Ilustrasi para biksu Buddha melakukan ritual doa pagi di Kuil Wat Dhammakaya, Bangkok (Kompas.com/Lillian SUWANRUMPHA / AFP)

Sementara peneliti International Crisis Group Rchard Horsey berujar, keputusan Ashin Wirathu menyerahkan diri sepekan jelang pemilu bukanlah kebetulan.

Baca juga: Enam Fakta Mengerikan Biksu Ashin Wirathu Terkait Pembantaian Muslim Rohingya

Partai NLD pimpinan Suu Kyi diprediksi bakal kembali berkuasa di pemilu 8 November, meski terdapat ketidakpuasan di kalangan etnis minoritas.

Horsey menuturkan, kuat dugaan si "Buddhist bin Laden" berharap bisa menggambarkan NLD sebagai musuh umat Buddha dengan penyerahan dirinya Senin lalu.

Ilustrasi seorang biksu mengambilkan air wudu untuk seorang Muslim
Ilustrasi seorang biksu mengambilkan air wudu untuk seorang Muslim (Ivan Mardiansyah)

Baca juga: Banyak Anggota Tjakrabirawa Kabur ke Thailand Jadi Biksu-Petani. Mengejutkan Alasannya!

Kecil kemungkinan, lanjut Horsey, pesan yang dibawa oleh Wirathu bisa menjangkau kalangan di luar kelompok garis keras.

Baca juga: Warga Kaget Lihat Jasad Biksu Luang tak Busuk dan Tersenyum padahal Sudah 2 Bulan Meninggal

.

.

.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Biksu Radikal Berjuluk "Buddhist bin Laden" Menyerahkan Diri Setelah 18 Bulan Kabur

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved