BATAM TERKINI
HARUS Rogoh Kocek Minimal Rp 2,9 Juta Untuk Swab Test, Jalur Singapura ke Batam Masih Sepi
Warga Singapura yang akan ke Batam harus jalani dua kali swab test, harga swab test Rp 2,9 juta
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Bagi warga negara asing (WNA) yang akan berkunjung ke Indonesia melalui kota Batam, menggunakan jalur Travel Corridor Arrangement ( TCA) dari Singapura harus menjalani pemeriksaan swab test sebanyak dua kali.
Untuk mendapatkan hasil test itu, seorang WNA harus merogok kocek minimal Rp 2,9 juta agar bisa beraktivitas di Indonesia dengan catatan hasil swab testnya negatif.
Banyaknya biaya yang harus dikeluarkan itu diduga menjadi pertimbangan para WNA untuk menunda kedatangannya ke Batam.
Meskipun saat ini pintu antara Singapura dan Indonesia sudah dibuka secara terbatas.
Pjs Wali kota Batam Syamsul Bahrum saat ditemui di Dataran Engku Putri, Batam Center, Senin (9/11/2020), sejak dibuka 26 Oktober 2020 lalu, tercatat baru satu orang WNA yang masuk Indonesia melalui jalur TCA lewat Batam.
"Baru satu orang saja yang masuk," katanya.
Meski demikian, Syamsul mengaku jika para pendaftar terbilang cukup banyak dan masih dalam proses.
Baca juga: TOTAL Sudah 3.158 Warga Batam Terinfeksi Covid-19, Kini 8 Kecamatan Masih Berstatus Zona Merah
Ia mengungkapkan, selama ini kesiapan sarana dan fasilitas penunjang TCA telah dipersiapkan secara lengkap.
Kendati demikian, sepinya kunjungan jalur TCA ini diperkirakan akibat pertimbangan biaya yang tidak sedikit.

Pihaknya selalu melaporkan perkembangan TCA kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI.
Selain itu, pengecekan terkait kesiapan fasilitas di lingkungan pelabuhan, maupun hotel dilakukan secara rutin tiap dua hari sekali.
"Semua persoalan di tingkat pemerintahan kota akan kita selesaikan, baik menuju hotel, travel, rumah sakit, dan lain sebagainya sudah siap," tambah Syamsul.
Pjs Wali Kota Batam Optimis Pariwisata Bakal Pulih
Penjabat sementara (Pjs) Wali kota Batam Syamsul Bahrum optimis sektor pariwisata di Kota Batam, Provinsi Kepri siap bangkit dari pandemi Covid-19.
Menurutnya, penerapan protokol kesehatan yang ketat di destinasi wisata, hotel, resor, restoran dan pendukung lainnya, menjadi dasar kuat untuk membuat pariwisata bangkit.
Pjs Wali Kota Batam Syamsul Bahrum tidak mengelak, sektor pariwisata Batam terpuruk karena ditutupnya pintu masuk dari luar negeri.
Padahal, biasanya kota itu dikunjungi sekitar 200 ribu orang wisatawan mancanegara setiap bulannya.
Syamsul menyampaikan, pihaknya berupaya untuk mengajak agar kegiatan pemerintah pusat diselenggarakan di Batam.
"Untuk itu kami tidak menyerah. Sekarang kami berupaya menghidupkan kembali pariwisata," kata Syamsul, Senin (9/11/2020).
Syamsul percaya apabila sektor pariwisata, terutama Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) kembali hidup, maka perekonomian Batam juga akan menggeliat kembali.
"MICE ini harus direkayasa, maksudnya harus dibuat dan undang kegiatan-kegiatan pusat agar menggelar kegiatan di hotel-hotel dan sebagainya," kata dia.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Ardiwinata mengatakan, Batam salah satu kota MICE favorit sejak dulu.
Baca juga: Pjs Wali Kota Batam Dukung Usulan DPRD Batam Soal Pengelolaan Air, Saya Lebih Suka Kerja Sama
Baca juga: Pjs Wali Kota Batam Datangi Pelabuhan Batam Center, Pastikan WNA Terapkan Protokol Kesehatan Corona

Sarana dan prasarana yang ada di Batam dinilai sangat siap, dan lengkap untuk kebutuhan MICE.
"Infrastruktur kita sudah siap dan destinasi wisata sangat beragam karena sektor MICE ini yang tak kalah terpenting yakni setelah pertemuannya," kata Ardi.
Setelah pertemuan, peserta bisa kuliner, belanja, main golf, menyelam, wisata religi dan sebagainya di kota kepulauan itu.
"Batam sudah punya semua, jalan lebar, dan destinasi lengkap. Semua ini menjadi kekuatan Batam untuk dijadikan tempat pertemuan. Apalagi Batam juga sangat dekat dengan negara tetangga, Singapura dan Malaysia," kata dia.
Kendati begitu, Ardi tetap mengingatkan agar masyarakat tetap mengikuti protokoler kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. "Meski berulang-ulang kami sampaikan, tapi tetap kami tak bosan-bosannya," kata dia.(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami/Leo Halawa)