BATAM TERKINI
VIDEONYA Pernah Viral, Begini Nasib Slamet Pengemis Korban Pemerasan Oknum Satpol PP Batam
Setelah video oknum Satpol PP Batam rampas uang pengemis viral, kini ada pemandangan berbeda di setiap lampu merah di jalanan Kota Batam.
Sejak kakinya diamputasi, Slamet mengaku tidak bisa kerja keras lagi, sehingga ia hanya mengandalkan bantuan dari masyarakat.
Putra dari pasangan Almarhum Jamino Sembiring dan Manisha Boru Tarigan itu, berharap bantuan dari pemerintah ataupun pengusaha serta masyarakat Batam.
"Mohon bantuannya. Jika sudah ada bantuan, saya rencana akan pulang kampung," ujarnya lagi.
Dengan mata berkaca-kaca, Slamet menuturkan jika belum ada bantuan, ia terpaksa turun ke jalan lagi.
Karena ia harus mencari uang untuk membayar indekos yang saat ini ia huni.
Anak ke tiga dari lima bersaudara itu mengatakan, untuk kehidupan per bulan saja ia harus mencari uang Rp 1,5 juta.
Biaya itu meliputi bayar uang kos Rp 300 ribu, bayar air Rp 160 ribu, sewa tukang cuci pakaian Rp 150 ribu, uang makan Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta.
Dengan kondisi kaki yang tidak sempurna membuatnya serba terbatas untuk melakukan aktivitas fisik.
"Jangankan untuk mandi, mencuci saja sulit," katanya.
Slamet mengaku saat ini ia hidup sendiri. Tidak ada saudara dekat yang ada di Batam, semuanya ada di Kampung.
Untuk kisah cintanya, Slamet mengaku sempat menikah dengan seorang wanita asal Sumatra Utara.
Namun pernikahannya kandas karena tidak ada kecocokan lagi.
Dari pernikahan itu, dia dikaruniai seorang anak laki-laki dan anak itu sekarang ikut ibunya.
Sementara itu, pantauan Tribunbatam.id, Slamet tinggal di sebuah indekos di Baloi Kolam.
Di kamar berukuran kecil itu ia tidur seorang diri.
Di dalam kamarnya tidak ada barang berharga berupa TV dan alat elektronik lainnya.
Hanya terlihat satu kasur berukuran tipis, 2 unit kipas angin dan beberapa pakaian bekas berhamburan di lantai kamarnya.
(TRIBUNBATAM.id/Ronnye Lodo Laleng)