Semua karena Virus Corona! Derai Air Mata Pascahajatan Nikah, Istri hingga Mertua Meninggal Dunia

Kesenangan di sebuah acara pernikahan di Sragen berganti menjadi duka setelah satu keluarga meninggal dunia

Tribunjababar.id/M Nandri Prilatama
Semua karena Virus Corona! Derai Air Mata Pascahajatan Nikah, Istri hingga Mertua Meninggal Dunia. Foto ilustrasi pemakaman jenazah pasien terduga terinfeksi virus corona di Purwakarta, Senin (30/3/2020) 

Semua karena Virus Corona! Derai Air Mata Pascahajatan Nikah, Istri hingga Mertua Meninggal Dunia

TRIBUNBATAM.ID - Kesenangan di sebuah acara pernikahan di Sragen berganti menjadi duka.

Baca juga: Kemenkes RI Ajak Warga Tepuk Tangan Selama 56 Detik Untuk Dukung Tim Medis Melawan Covid-19

Baca juga: Update Covid-19 Kepri, Pasien Positif Tambah 75, Total 4.452 Kasus, Sembuh Tambah 71

Peristiwa pilu itu terjadi sejak pernikahan yang dihadiri ratusan orang pada 24 Oktober 2020 lalu.

TERPAPAR CORONA - Kisah pilu dialami mempelai pria setelah mempelai wanita meninggal dunia usai dua hari acara pernikahan. Foto: Petugas penggali makam Covid-19 memakamkan korban Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Selasa (22/9/2020).
TERPAPAR CORONA - Kisah pilu dialami mempelai pria setelah mempelai wanita meninggal dunia usai dua hari acara pernikahan. Foto: Petugas penggali makam Covid-19 memakamkan korban Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Selasa (22/9/2020). (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Informasi yang dihimpun TribunSolo.com (Tribunbatam Grup) keluarga tersebut berasal dari Desa Wonorejo, Kecamatan Kalijambe, Sragen.

Dua hari setelah acara, atau pada 26 Oktober 2020, pengantin berinisial LD (28) mengalami sesak napas saat ngunduh mantu di Kabupaten Wonogiri.

Baca juga: Keluarga Nyaris Ambil Paksa Jenazah Pasien Positif Covid-19 di RSBP Batam

Dia dirawat selama seminggu lebih di RSUD dr Moewardi Solo sebelum akhirnya meninggal dunia pada 5 November.

Meski belum diketahui positif virus corona atau tidak, sehari ditinggal LD, ibunya berinsial S (57) menyusul tutup usia berstatus positif di RSUD Ngipang Solo.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Jumlah Pengiriman Tanaman dari Tanjungpinang Meningkat Hingga 100 Persen

Bahkan pada 9 November ayahnya yakni SD (60) juga meninggal dunia dengan status positif virus corona.

Ilustrasi jumlah kematian global akibat virus Corona melampaui 1 juta kasus
Ilustrasi jumlah kematian global akibat virus Corona melampaui 1 juta kasus (AFP)

Kepala Desa (Kades) Wonorejo, Edi Subagyo menjelaskan, tiga hari sebelum pernikahannya,LD sempat memeriksakan diri ke dokter karena merasa sesak napas.

Terlebih pernah perjalanan ke Jakarta.

Baca juga: Kasus Positif Corona di Bintan Tambah 7 Dalam 2 Hari, Kadinkes Bintan: Ingat Protokol Kesehatan

"Terus sama dokternya disuruh opname, tapi dianya tidak mau karena sebentar lagi mau menikah," tuturnya, Selasa (10/11/2020).

Ia menyebut, almarhum pengantin perempuan punya riwayat penyakit asma.

Setelah adanya kejadian itu, pemerintah desa tidak melakukan lockdown.

"Biasa saja, tidak lockdown," katanya.

Baca juga: VIDEO - Vaksin Pfizer Diklaim Bisa Cegah Penularan Covid-19 hingga 90%

Sementara bapak dan ibunya lanjut dia, memiliki riwayat penyakit gula.

Sumber: Tribun Solo
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved