TRIBUN WIKI
Mengintip Sejarah dan Arsitektur Masjid Raja Haji Abdul Ghani, Tertua di Karimun
Salah satu masjid tertua di Kabupaten Karimun adalah Masjid Raja Haji Abdul Ghani. Masjid ini terletak di Pulau Buru, Kecamatan Buru, Karimun.
Di samping masjid ini berdiri sebuah menara yang juga berwarna kuning.
Menara ini berbentuk kerucut dan sekilas mirip dengan ruang pembakaran hio yang ada di kelenteng.
Tingginya mencapai 21 meter dengan diameter berukuran 4 meter.
Salah satu yang cukup unik dari bangunan masjid ini adalah adanya ventilasi yang terbuat dari batu giok.
Batu-batu yang membentuk ventilasi tersebut berwarna hijau tua dengan ornamen khas Tiongkok.
Masjid yang sedari awal didominasi warna kuning ini memiliki ukuran 8 meter x 15 meter.
Uniknya, masjid ini dibangun dengan menggunakan kuning telur sebagai perekatnya.
Komposisi bahan ini diduga membuat bangunan masjid tetap kokoh hingga kini, meski telah mengalami renovasi.
Terdapat sebuah pintu masuk utama berupa gerbang dengan bentuk melengkung di bagian depan masjid.
Tinggi gerbang ini kira-kira 2,3 meter dengan lebar 1,3 meter.
Baca juga: Sejarah dan Keunikan Masjid Raya An-Nur Bintan, Tampil dengan Balutan Warna Pink Cerah
Sejarah
Seorang amir pertama di daerah ini pernah mencatat, Masjid Raja Haji Abdul Ghani dibangun pada pertengahan abad ke-19, atau pada masa kerajaan Riau-Lingga.
Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Abdul Rahman sekitar tahun 1883-1911.
Selain dijaga keasliannya, di dekat lokasi masjid ini juga masih menyimpan peninggalan zaman dahulu seperti meriam tua dan lonceng yang berasal dari Spanyol.
Masjid ini mampu menampung jamaah sekitar seratus orang dan masih dimanfaatkan warga sekitar untuk kegiatan keagamaan pada umumnya.
Baca juga: Keunikan Masjid Raya Sultan Riau di Pulau Penyengat, Gunakan Putih Telur Untuk Bahan Bangunan