Akun Polda Metro Jaya Diserbu Netizen, Kecewa Karena Biarkan Keramaian Habib Rizieq Shihab
Netizen seolah menyerbu akun milik Polda Metro Jaya tersebut kemudian menjadikan sasaran bullying. Sasaran bullying tersebut dikarenekan netizen menya
Unggahan yang menjadi sasaran bullying netizen adalah soal imbauan Polda Metro Jaya mematuhi protokol kesehatan.
"Laporkan kepada kami jika menemukan kerumunan orang melanggar protokol Covid-19. Bisa menghubungi ke nomor kami +6282216666911," tulis @TMCPoldaMetro pada 24 September 2020 silam.
Laporkan kepada kami jika menemukan kerumunan orang melanggar protokol Covid-19. Bisa menghubungi ke nomor kami +6282216666911 pic.twitter.com/LPSVjsO2xn
— TMC Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro) September 24, 2020
Unggahan tersebut menjadi sasaran bullying karena berkaitan dengan kerumunan yang ditimbulkan selepas Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab kembali ke Jakarta dari Arab Saudi pada Selasa (10/11/2020).

Di tengah pandemi Covid-19, orang dibatasi untuk berkumpul. Namun, aturan itu tidak berlaku untuk massa yang menyambut Rizieq pada Selasa silam, juga sewaktu acara yang melibatkan Rizieq pada Jumat dan Sabtu kemarin.
Tak ayal, hingga Minggu (15/11/2020) malam WIB, unggahan soal imbauan Polda Metro Jaya tersebut mendapat lebih dari 1.800 komentar, 1.700 retweet, dan 825 like dari warganet di Twitter.
Berikut beragam komentar dari warganet di Twitter:
"Maaf, mau tanya. Apa twit ini masih berlaku? Apa berlaku untuk semua warga? Apa laporan yang masuk dibaca? Apa tujuan sarana pelaporan ini?" cuit @Agumovic.
"Macam benar aja pak polisi. Di TV banyak diberitakan kok tapi ga ada polisi yg membubarkan kerumunan orang yg melanggar protokol Covid-19. Atau pilih kasih ya? Kami menunggu konsistensimu. Kami juga warga negara yang bayar pajak. Jangan biarkan kesemena-menaan ormas," tulis @hendrasembiring.
"Pak, tolong itu yang berkerumun merayakan kedatangan Rizieq Shihab, dan rencana pernikahan gimana jadinya? Itu bukan segerombol orang doang ngomong-ngomong, ratusan. Tolong ketegasannya dong Pak, jangan berat beban sebelah. Kasihan masyarakat," cuit @limejc.

"Sedih, kesel liat beginian. Saya punya restauran sudah berdarah-darah survive untuk patuh protokol kesehatan Covid-19, karyawan harus terima nasib digaji 50%. Orang ini dengan seenaknya bikin acara pengumpulan massa tiap hari dan pemerintah malah mengakomodasi. Ini benar-benar tidak adil," tulis @wangi_mentik.
"Halah percuma.. Omong doang aja.. malu maluuu min.. Hapus aja tweetnya kalau nggak berani bertindak. Eh, tapi ini aturan dibuat kan emang untuk dilanggar ya min," cuit @Wahyundari4.
Polda Metro bungkam
Kompas.com telah beberapa kali bertanya soal kerumunan yang ditimbulkan kepulangan Rizieq Shihab kepada pihak Polda Metro Jaya, dalam hal ini Kabid Humas Kombes Pol Yusri Yunus dan Dirlantas Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo.
Namun, dari pagi hingga berita ini ditulis, keduanya masih bungkam.