HUMAN INTEREST
Kisah Lili Buruh Angkut di Pelabuhan Tarempa Anambas, Rela Berbagi Rezeki Selama Pandemi Covid-19
Meski mendapat upah yang kecil, buruh angkut di Pelabuhan Tarempa mau tidak mau berbagi rezeki dengan rekannya selama pandemi Covid-19 ini.
Editor: Septyan Mulia Rohman
ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Lili tampak sibuk mengangkat sejumlah barang di Pelabuhan Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
Pria 62 tahun asal Bintan ini, mengaku senang bekerja sebagai buruh angkut.
Pernikahan anaknya dengan orang Letung Pulau Jemaja membawanya mengadu nasib di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Tambang bauksit di Pulau Bintan yang sudah lama tutup, mengharuskannya memutar otak.
Jadilah ia menjadi buruh di pelabuhan utama di Pulau Siantan itu.
"Sudah tiga bulan di sini, Alhamdulilah nyaman jadi buruh di sini," ucap Lili kepada TribunBatam.id, Selasa (17/11/2020).
Pandemi Covid-19 menurutnya begitu berpengaruh pada pekerjaannya.
Kapal yang biasa memuat barang tak normal datang seperti biasanya.
Ini belum lagi upah yang mereka terima oleh pemilik toko yang menurutnya terkadang tidak sesuai.
Pasca pandemi Covid-19 ini ia dan buruh lainnya harus bisa saling berbagi rezeki, mulai dari membagi jadwal kerja.
"Misalnya saya hari ini kan udah angkut barang, nah besok kalau ada kapal masuk lagi kita gantian sama buruh lainnya, jadi biar kita rata setiap ada kapal bisa gantian kerjanya," sebutnya.
Terkadang dalam sebulan itu ia kerja hanya 3 kali saja. Pendapatan yang ia peroleh juga tergantung dari trip kapal, jadi tidak menentu jumlah pendapatan yang bisa ia dapatkan.
"Kami minta tolong ke pemilik barang jangan terlalu murah.
Sebab upah yang mereka kasih kadang tidak sesuai dengan kerja kami," tuturnya.
Baca juga: Dari Pelabuhan hingga Bandara, BNNP Kepri Janji Perketat Pengawasan di Pintu Masuk & Keluar Batam
Baca juga: Dukung TCA, 1 Unit Mobil PCR Test Siaga di Pelabuhan Batam Center, Baru Tiba dari Jakarta
