Anwar Ibrahim ke Mahathir Mohamad: Sudah Cukup. Saya Akan Ikut Cara Saya Sendiri

Anwar Ibrahim menyatakan bahwa dia akan menempuh caranya sendiri jika Mahathir Mohamad terus mengungkit masa lalu mereka. Anwar berujar, adalah wajar.

AFP/MOHD RASFAN
Mahathir Mohamad (kanan) bersama tokoh politik Anwar Ibrahim (tengah) dan Menteri Dalam Negeri, Muhyiddin Yassin 

TRIBUNBATAM.id, KUALA LUMPUR - Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan bahwa dia akan menempuh caranya sendiri jika Mahathir Mohamad terus mengungkit masa lalu mereka. 

Dalam wawancara dengan Malaysia Gazette, Anwar berujar, adalah wajar jika dia merasa kecewa dengan berbagai permasalahan yang terjadi dalam hidupnya. 

Salah satunya adalah saat dilengserkan dan dipenjara oleh Mahathir pada 1998, saat dia masih menjadi wakil PM, dengan tuduhan sodomi. 

Meski sempat memanas, Anwar kemudian menyatakan, dia bisa menjalin kerja sama yang baik dengan politisi berjuluk Dr M itu pada 2018. 

Saat itu, keduanya bergandengan tangan dan bersatu dalam aliansi Pakatan Harapan untuk mengalahkan Najib Razak dan Barisan Nasional. 

"Namun, kita jelas tak bisa terus-menerus mengulangi drama dan saling tikung. Jadi, bagi saya sudah cukup. Saya akan ikut cara saya sendiri," tegas Anwar Ibrahim, dikutip dari Today Online, Selasa (17/11/2020). 

Wawancara itu muncul setelah The Malaysian Insight merilis pernyataan Mahathir Mohamad, di mana dia mengkritik seteru politiknya itu. 

Mantan PM Malaysia berusia 95 tahun tersebut menyatakan bahwa Anwar tidak cocok jika menjadi orang nomor satu di "Negeri Jiran". 

Dr M mengeklaim bahwa dia menyimpulkannya berdasarkan penanganan yang dilakukan Anwar ketika krisis finansial 1997/1998 melanda dunia. 

"Saya menguji kemampuannya. Saya berlibur selama dua bulan dan Anwar mengambil alih. Pendapatnya sama sekali tak membantu negara melewati krisis," kata dia. 

Oleh karena itu, Mahathir langsung bergerak dengan mengambil alih jabatan menteri keuangan yang diemban Anwar dan menyiapkan rencana pemulihan. 

"Saya tak tahu berapa banyak yang mengetahui ini. Akan tetapi, jelas berdasarkan krisis 1997/1998, dia tak punya kemampuan," kritiknya. 

Mahathir sendiri memecat Anwar yang saat itu terkena tuduhan sodomi dan korupsi, di mana dia dipenjara hingga September 2004 sebelum dibatalkan Pengadilan Federal. 

Baca juga: Sempat Bermasalah di Brasil, Kini Sinovac Klaim Vaksinnya Picu Respon Imun yang Cepat

Anwar membalas dengan menyatakan, dia membela politisi gaek itu saat pemilihan Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) pada 1987. 

Saat itu, Mahathir bersaing dengan Tengku Razaleigh. "Semua orang tahu pada 1987 jika saya tak membelanya, dia bakal kalah dari Tengku Razaleigh," ujar dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved