Bukti Keseriusan Pemerintah Pusat Membangun Jembatan Batam-Bintan, Komisi V DPR RI Datang ke Bintan

Masuk dalam janji kampanye Jokowi saat berada di Kepri, tentunya pembangunan jembatan Batam-Bintan menjadi kebanggan sendiri masyarakat Kepri.

Editor: Eko Setiawan
Gambar jembatan Batam-Bintan yang pernah beredar tapi belum terealisasi 

TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Pembangunan Jembatan Batam-Bintan diprediksi akan menjadi mega Proyek ditahun depan.

Masuk dalam janji kampanye Jokowi saat berada di Kepri, tentunya pembangunan jembatan Batam-Bintan menjadi kebanggan sendiri masyarakat Kepri.

Keseriusan pemerintah pusat dan daerah untuk pembangunan jembatan Batam Bintan diperkuat dengan datangnya pemerintah pusat dan anggota DPR RI ke Bintan.

Jika tidak ada halangan pembangunan jembatan Batam-Bintan ini akan dimulai pada awal tahun 2021 mendatang.

Baca juga: Jembatan Batam Bintan Bakal Dibangun 2021, Pjs Gubernur Kepri Langsung Survei Lokasi

Baca juga: RAPBN 2021: Kemen PUPR Dapat Anggaran Rp 149,8 Triliun, Jembatan Batam Bintan Termasuk?

Bupati Bintan, Apri Sujadi menyambut baik rancangan pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin).

Hal itu diutarakannya saat menerima kunjungan bersama Komisi V DPR RI di Bintan Lagoon, Kamis (12/12/2019) lalu.

Pada kesempatan itu, Apri menuturkan, dengan peninjauan rencana tapak pembangunan Jembatan Babin serta pengembangan beberapa infrastruktur strategis lainnya, membuktikan pemerintah pusat sangat serius dalam pengembangan kawasan di Bintan.


"Pembangunan harus sejalan antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Dengan komitmen pembangunan jembatan Babin tentunya akan membuat daerah Kabupaten Bintan semakin maju dan berkembang," terangnya, Jumat (13/12/2019).

Apri menuturkan, beberapa hal strategis lainnya juga disuarakan. Khususnya terkait pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang.

Balai Babinkantibmas Diresmikan, Wakapolres Barelang AKBP Mudji Supriadi Puji Kinerja Anak Buahnya

Menurutnya pengembangan KEK ini harus mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat.

"Bagaimana pengembangan KEK Galang Batang kedepannya juga perlu dibangun. Hal ini sangat perlu bagi penyerapan tenaga kerja yang dibutuhkan saat ini," tutupnya.

Gambar jembatan Batam-Bintan yang pernah beredar tapi belum terealisasi
Gambar jembatan Batam-Bintan yang pernah beredar tapi belum terealisasi ()

Jadi Jembatan Terpanjang

Jembatan yang dimaksut adalah jembatan Batam-Bintan atau yang santer disebut jembatan Babin.

Menariknya, Pembangunan Jembatan Babin ini ternyata masuk dalam janji Presiden Jokowi dalam Kampanye Akbar di Kepri beberapa waktu lalu.

Dengan adanya jembatan Babin ini, dipastikan kabupaten Bintan akan semakin maju kedepannya.

Namun taukah Anda berapa panjang jembatan tersebut. 

Tanggapi Teguran Mendagri Untuk Copot Mantan Pejabat Koruptor, Sekdakab: Lebih dari Tiga Kok

Takut Ditilang Polisi, Pria Ini Sembunyi Dalam Selokan Selama 24 Jam, Tertangkap Gara-gara Ini

Persebaya vs Persib Bandung Liga 1 2019, Robert Rene Alberts Antisipasi Serangan Balik Lawan

Kementerian Keuangan Akan Terapkan Cukai Plastik. Kantong Plastik Bisa Rp 450 per Lembar

Bocoran dari Kementrian PUPR, panjang jembatan Babin yang akan di bangun di Kepri itu sepanjang 5,43 KM.

Jika Jembatan ini jadi, Dipastikan jembatan Babin akan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia.

Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengatakan, target pembangunan dimulai 2020 mendatang.

Tudingan AMPD Soal Perjalanan Dinas Fiktif Komisioner Bawaslu Anambas, Begini Jawaban Yopi Susanto

Salah Satu Akun Medsos Ketahuan Sebar Hoax, Ini Himbauan Kapolsek Bengkong Kota Batam

Mahasiswi Ditemukan Tewas Gantung Diri, Diduga Dibunuh Sang Pacar, Ini Penjelasan Polisi

Seleksi CPNS Batam Dibuka Oktober 2019, Butuh 1.980 Pegawai Ini Perysaratan yang Harus Disiapkan

Terkait awal waktu pembangunan ini, telah dibocorkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Mochamad Basuki Hadimuljono kepada Nurdin.

"Pak menteri PUPR ngomong sama saya mereka lagi usahakan. Mudah-mudahan tahun 2020 sudah dimulai. Kita doakan sama-sama la," kata Nurdin kepada Tribunbatam.id Selasa (2/7/2019).

Dikatakan Nurdin, saat ini kementerian tersebut sedang mengerjakan Detail Engineering Design (DED) proyek. Jika nanti sudah selesai DED dan penganggaeran, maka awal pembangunan segera dimulai.

KABAR TERBARU Lesehan Bu Anny, Nasib Miris Dialami Pemilik Warung hingga Kesaksian Pedagang Lain

Banyak Kejadian Kejahatan Jalanan yang Tidak Terekam, Apakah CCTV di Batam Tidak Berfungsi?

"Jadi kemaren itu masih ada direvisi masalah teknisi. Saya juga kurang faham. Mungkin arsitektur proyek seperti apa," katanya.

Nurdin berharap, dengan adanya jembatan Babin itu bisa mendongkrak ekonomi.

Tak hanya itu, Nurdin juga mengklaim, Batam dan Kabupaten Bintan adalah salah satu daerah sentral ekonomi nasional.

"Peecayalah, karena di Bintan budaya ada, sumber daya alam ada, tambang, pariwisata. Jadi tak ada alasan jika kita tak berhasil," ujar Nurdin.

Sementara itu, Ketua DRPD Kepri Jumaga Nadeak beeharap, jembatan Babin yang dijanjikan Presiden RI Joko Widodo dalam janji kampanyenya saat ke Batam 6 April 2019 lalu, segera terwujud.

Ia mengatakan, jika nanti jembatan itu terwujud maka perekonomian di Kepri bakalan maju.

"Saya yakin maju. Saya ambil contoh, dulu daerah Madura sebelum ada jembatan Suramadu perekonomian melambat. Sekarang dengan adanya jembatan, daerah itu sudah menjadi kota," kata Jumaga.

Jembatan yang rencananya akan dibangun dengan kisaran biaya Rp 4-5 triliun tersebut digadang-gadang akan menjadi yang terpanjang di Indonesia.

Diperkiakan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia. Pasalnya, Pasalnya saat ini jembatan terpanjang yang sudah berdiri tegak di wilayah NKRI adalah Jembatan Suramadu.

Megastruktur tersebut menghubungkan antara Surabaya dengan Madura dengan total jarak 5,43 kilometer.

Berbeda dengan Suramadu yang hanya menyambungkan dua daratan, jembatan Batam-Bintan (Babin) akan melewati empat pulau, yaitu Tanjung Taluk, Pulau Ngenang, Tanjung Sauh, dan Lobam.

Memperkirakan bentuk struktur, tampaknya jembatan Bintan juga akan dibangun tinggi di atas permukaan laut. Pasalnya daerah di sekitar area pembangunan merupakan wilayah pelayaran.

Itulah yang juga terjadi pada Suramadu, yang mana jembatan tersebut ditinggikan hingga 35 meter di atas permukaan laut. Inilah yang membuat pembangunan jembatan menjadi relatif mahal.(tribunbatam/leo halawa)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved