Hal itu ditekankan Bahtiar, karena progres pembangunan Jembatan Batam Bintan sudah sangat maju.

"Direktur Jalan Jembatan Binamarga sudah turun ke lapangan melihat lokasi jalur pembangunan jembatan," ucapnya.

Bahtiar ingin pembangunan Jembatan Batam - Bintan cepat terealisasi. Dengan adanya jembatan, bukan hanya menjadi daerah terintegrasi.

"Bukan hanya menyambungkan fisik antar pulau-pulau, tapi bisa menyambungkan hukum dan ekonomi. Artinya banyak sekali manfaat yang akan dirasakan bila jembatan ini terbangun," ucapnya.

Ia meyakini, dengan adanya jembatan tersebut dapat terjadi peningkatan perekonomian besar, dan menjadi kebanggaan Kepri serta Indonesia.

Untuk itu, hal yang harus disiapkan daerah Kepri ialah pembebasan lahan-lahan.

"Bagian kita adalah menyiapkan lahan, dan harus dibebaskan, anggaran pembebasan lahan akan masuk pada APBD 2021" ujarnya tegas.

"Tahun depan bisa dilelang projectnya. Jangan banyak diskusi lagi, kita eksen langsung. Kecuali ada persoalan kongkret yang berdampak besar, baru kita rapatkan," ucapnya kembali.

Sebelumnya diberitakan, Penjabat sementara (Pjs) Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Bahtiar Baharuddin menggelar rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) terkait rencana pembangunan Jembatan Batam-Bintan, Kamis (19/11/2020).

Dalam rapat yang digelar di Aula Wan Seri Beni Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Kota Tanjungpinang itu, turut dihadiri Pjs Wali Kota Batam, Syamsul Bahrum dan Pjs Bupati Bintan, Buralimar.

Saat membuka rapat, Bahtiar menyampaikan, rapat ini sebagai permintaan masukan dan dukungan FKPD di Kepri.

"Rapat koordinasi ini juga jangan lama-lama. Jangan kebanyaan rapat. Biar cepat mulainya pembangunan jembatan ini," kata Bahtiar.

Hingga berita ini ditulis, rapat masih berlangsung.

Bakal Jadi Tertinggi se-Indonesia

Pembangunan Jembatan Batam Bintan (Babin) berkemungkinan menjadi jembatan tertinggi se-Indonesia.

Pjs Gubernur Kepri Bahtiar Baharuddin mengungkapkan, tinggi mengenai rencana pembangunan jembatan itu sudah diputuskan dalam pertemuan sehingga tidak menggangu arus pelayaran termasuk untuk keperluan militer.

Bahtiar menyebutkan, tinggi jembatan yang rencana pembangunannya mulai 2021 ini akan memiliki tinggi lebih dari Jembatan Suramadu.