Cinta terlarang Emy Listiani dengan Suami Orang Berujung Maut, Berawal Ancam Lapor Istri Sah
Cinta terlarang Emy Listiani dengan suami orang berujung maut, Emy sempat ancam bakal lapo istri sah pelaku.
Editor: Mona Andriani
TRIBUNBATAM.id - Cinta terlarang berakhir tragis antara Emy Listiani dengan suami orang, Agus Subakti.
Ancaman Emy Listiani untuk beritahukan ke istri sah Agus Subakti berujung maut.
Kejadian ini terungkap saat pihak kepolisian gelar perkara dan melakukan konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Jumat (20/11/2020).
Dari gelar perkara itu terungkap, pelaku dan korban ternyata memiliki hubungan dan keduannya adalah teman lama.
Selain itu terungkap juga korban pernah meminjamkan sejumlah uangnya ke pelaku.
Jumlah uang yang dipinjamkan yaitu Rp 11 juta.
Baca juga: Intip Hubungan Terlarang Istri dengan Pria Lain, Suami Naik Pitam Langsung Cabut Golok
"EL (Emy Listiani) meminta uang kepada korban tetapi AS saat itu tidak memiliki uang. Karena tidak memiliki uang AS (Agus Subakti) memilih jalan pintas membunuh korban,"ujar dia.
Sebelum terjadi pembunuhan, kata Kapolrestabes pelaku menghubungi korban untuk bertemu.
Keduanya sempat membicarakan hal tersebut yakni uang yang dipinjam pelaku sebesar Rp 11 Juta.

"Kemudian mereka berdua bertemu dikos-kosannya pelaku. Mereka sempat berbincang dan sempat melakukan hubungan spesial (seksual),"ujar dia.
Menurut Kapolrestabes, setelah korban dan pelaku melakukan hubungan terlarang, EL menanyakan kembali menanyakan uang itu.
"Setelah itu AS mencekik lehernya (korban) hingga meninggal dunia,"tutur dia.
Setelah itu, lanjutnya, pelaku membuang korban di TKP jalan Pramuka.
Kejinya pelaku membawa korban dengan memasukkan Emy ke dalam sleeping bag.
"Korban ditekuk dan diikat dari kaki hingga atas. Pinggang menjadi kecil.
Kemudian dimasukkan ke dalam Sleeping bag," jelas dia.
Baca juga: Update Covid-19 Tanjungpinang, Positif Tambah Dua Orang, Total 759, Suspek Tambah 14
Rampas perhiasan
Pelaku membawa korban ke TKP dengan menggunakan sepeda motor milik pelaku menggunakan Beat warna putih.
Pelaku merampas perhiasan dan handphone (ponsel) milik korban.
"Pelaku sempat mengambil handphone dan kalung milik korban.
Handphone dan kalung korban dijual oleh pelaku,"ujar dia.
Diterangkannya, pelaku diketahui seorang pelatih panjat tebing.
Sebelum kembali kos pelaku sempat panjat tebing terlebih dahulu.
Kemudian, ujar Kapolrestabes, pelaku kembali ke kosnya mengambil motor korban Beat warna merah putih.
Motor milik korban lalu dibuang ke TKP.
"Pelaku kembali ke kosannya menggunakan ojek online (ojol),"ujar dia.
Kapolrestabes menuturkan keesokan harinya pelaku dari Kosnya memutuskan menuju ke NTB menggunakan kapal.
"Jadi supaya kelihatannya seperti Laka lantas korban dipakaikan helm dan dan jaket.
Jadi saat menerima laporan dari masyarakat seolah-olah di TKP seperti Laka lantas,"imbuhnya.
Ia membenarkan korban sebentar lagi menikah.
Namun korban tidak menikah dengan pelaku yang merupakan teman spesialnya.
"Korban memang sebentar lagi akan menikah. Tapi tidak dengan melaku,"imbuhnya.
Rokok dji Sam Soe Jadi Petunjuk
Rokok Dji Sam Soe menjadi petunjuk pengungkapan dugaan pembunuhan Emy Listiani saat ditemukan tergeletak di pinggir Jalan Pramuka Kecamatan Gunungpati.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Auliansyah Lubis mengatakan kecurigaan pembunuhan semakin kuat ketika ditemukan rokok Dji Sam Soe milik pelaku.
Kemudian di motor korban terdapat tali tambang.
"Tali itu digunakan untuk apa kami tidak tahu. Mana mungkin seorang wanita menggunakan tali,"ujar dia, saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Jumat (20/11/2020).
Selanjutnya, kata Kombes Aulia, handphone (ponsel) milik korban hilang.
Sementara uang, dompet milik korban masih ada.
"Saat kami menanyakan posisi yang bersangkutan, korban baru saja pulang tempat kerjanya dan temannya melihat korban menggunakan handphone.
Tapi kenapa kok tidak ada.
Itu menjadi kecurigaan kami bukan laka lantas. Kondisi motor mati,"tutur dia.
Dikatakannya, korban mengalami luka di bagian belakang kepala.
Menurut pengakuan pelaku, korban jatuh saat akan dimasukkan pelaku ke dalam sleeping bag.
"Nah kalau Laka lantas kenapa tidak ada luka tapi lukanya di belakang,"ujar dia.
Tidak hanya itu, kata Kapolrestbes, saat dilakukan visum luar ditemukan cairan di kelamin korban.
Pihaknya menduga bahwa kematian korban bukan dikarenakan karena kecelakaan lalu lintas melainkan pembunuhan.
"Menurut pengakuan tersangka pembunuhan sekitar pukul 18.30-19.00 Kamis (12/11) atau sehari sebelum ditemukan di jalan Pramuka,"ujarnya.
Anehnya pagi harinya setelah korban dibunuh Emy masih menghubungi ibunya.
Kapolrestabes mengatakan bahwa yang menghubungi ibu korban adalah pelaku.
Baca juga: Isap Sabu saat Penyamaran Ungkap Sindikat Narkoba, Jabatan Polwan Aiptu DA Langsung Dicopot
"Jadi yang menghubungi ibunya adalah pelaku," ujarnya.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres dengan Kejari Kota Semarang terkait penanganan perkara tersebut.
Hal ini dikarenakan tempat pembunuhan di rumah kos yang berada di Kabupaten Semarang.
Namun demikian jasad korban ditemukan awal di Gunungpati kota Semarang.
"Ini yang perlu sampaikan TKP pembunuhan ada di Ungaran dimana di luar yuridiksi Polrestabes Semarang.
Tapi kami sudah menyampaikan ke Polres Semarang dan Kejari Kota Semarang.
Kejari Kota Semarang siap menerima berkas walaupun TKPnya di luar kota Semarang,"ujar dia.
Ia menuturkan secara teknis dimungkinkan Kejari Kota Semarang akan melimpahkan perkara itu ke Kejari Kabupaten Semarang. Selain itu saksi-saksi banyak berada di Kota Semarang.
"Saksi-saksi yang ada banyak di Kota Semarang,"tukasnya.(tribunjateng)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Emy Dibunuh Setelah Bercinta, Sadisnya Pelaku saat Membuang Mayatnya ke Jalan Pramuka Semarang