ANAMBAS TERKINI

Pedagang Kewalahan Jawab Pertanyaan Warga, Sudah 2 Hari Telur Ayam Kosong di Anambas

Pedagang mengaku, kosongnya stok telur ayam di Anambas disebabkan belum masuknya kapal kargo ke kabupaten terdepan di Indonesia itu.

TribunBatam.id/Rahma Tika
TELUR AYAM - Seorang pedagang yang menjual kebutuhan sembako mengalami kekosongan stok telur ayam, Minggu (22/11/2020). Kondisi ini terjadi akibat kapal kargo sembako yang belum masuk ke Anambas. 

Editor: Septyan Mulia Rohman

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Stok telur ayam di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri kosong sejak dua hari terakhir.

Seorang pedagang, Rifki mengaku kewalahan dengan pertanyaan pembeli yang menanyakan kondisi telur ayam itu.

Pria 28 tahun ini mengaku, belum masuknya kapal kargo menjadi penyebab langkanya telur ayam di Anambas.

"Udah dua hari kosong, coba lihat dulu di warung sana ada tak," ujar Rifki kepada pembeli yang bertanya, Minggu (22/11/2020).

Sementara itu, Ina yang juga menjual telur ayam hanya sisa satu papan telur ayam yang bisa ia jual.

"Masih ada sisa satu papan lagi, cuma harganya agak beda ya, Rp 10 ribu dapat 5 butir telur ayam, biasanya Rp 10 ribu itu ada 6 butir telur ayam," ucap Ina.

PASAR INPRES - Kondisi Pasar Inpres, Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri, Rabu (4/11/2020).
PASAR INPRES - Kondisi Pasar Inpres, Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri, Rabu (4/11/2020). (TribunBatam.id/Rahma Tika)

Pantauan Tribun Batam di pasa Inpres Tarempa, hampir merata setiap warung dan toko kehabisan telur ayam.

Menurut seorang pemilik toko, telur ayam akan tiba pada esok hari menggunakan kapal kargo.

"Paling besok sampai, mudah-mudahan, memang kosong banget dua hari ini," sebut Arif.

Arif biasanya menjual satu papan telur ayam dengan harga Rp 45 ribu.

Sedangkan apabila masyarakat membeli eceran, satu butirnya dibanderol Rp 2 ribu.

Pemkab Anambas Jamin Stok Sembako saat Musim Utara

Musim utara mulai menjadi pikiran warga Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.

Musim yang identik dengan cuaca ekstrem di laut serta biasa terjadi pada akhir dan awal tahun ini, berdampak pada menipisnya bahan kebutuhan akibat kapal laut yang terbatas dalam berlayar.

Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Kabupaten Kepulauan Anambas, Usman menyebut jika pihaknya selalu berkoordinasi dengan pelaku usaha yang mempunyai gudang sembako untuk selalu mengecek persediaan sembako.

Pihaknya telah memerintahkan bidang perdagangan untuk membuat surat ke para pedagang agar dapat mempersiapkan barang-barang pokok yang lebih dari biasanya.

Tujuannya untuk menjaga ketersediaan barang, sehingga tidak langka saat cuaca buruk terjadi di Anambas.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, stok aman hingga akhir tahun," sebutnya, Rabu (21/10/2020).

Usman mengungkapkan, berbagai persiapan telah dilakukan untuk mengantisipasi masuknya musim utara.

PASAR INPRES - Kondisi Pasar Inpres, Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri, Rabu (4/11/2020).
PASAR INPRES - Kondisi Pasar Inpres, Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri, Rabu (4/11/2020). (TribunBatam.id/Rahma Tika)

Mulai dari memantau kondisi barang di pasar, hingga rapat internal di dinas tentang persiapan masuknya musim utara.

Ia juga mengingatkan kepada para pedagang besar dan pedagang kecil untuk mengecek tanggal kedaluwarsa pada setiap kemasan makanan.

Apabila mendapati makanan atau kemasan sudah melewati batas kedaluwarsa, pedagang tidak boleh menjual kepada konsumen.

Sedangkan, para konsumen diminta jeli dalam melihat tanggal kedaluwarsa setiap barang yang dibeli.

"Barang kedaluwarsa juga menjadi perhatian kami. Pedagang wajib memeriksa barang dagangannya yang sudah kedaluwarsa," sebutnya.

Aktivitas Warga Saat Musim Angin Utara

Memasuki musim angin utara, warga di Tarempa, Kecamatan Siantan, Anambas berbenah.

Musim yang biasa terjadi pada penghujung tahun ini mulai dirasakan warga yang ditandai dengan kondisi laut yang kurang kondusif.

"Hujan sejak kemarin sampai pagi tadi. Lihat sendiri lah kondisi air laut, keruh. Tidak jernih berwarna biru, tanda ombak di laut mulai kuat," ujar seorang warga, Suman.

Ia mengatakan, kondisi cuaca laut yang ekstrim ini diantisipasi warga dengan memperbaiki rumahnya yang berada di dekat laut.

Warga memperbaiki fondasi rumah termasuk atap rumah saat kondisi cuaca masih kondusif, sebelum musim angin utara masuk.

PASAR INPRES - Suasana pembeli membeli barang kebutuhan jelang Ramadhan di Pasar Inpres, Jalan Hang Tuah, Anambas, Rabu (22/4/2020)
PASAR INPRES - Suasana pembeli membeli barang kebutuhan jelang Ramadhan di Pasar Inpres, Jalan Hang Tuah, Anambas, Rabu (22/4/2020) (TRIBUNBATAM.ID/RAHMA TIKA)

"Tiang-tiang kayu sudah diganti, kalau sudah dianggap tidak kuat lagi.

Begitu juga dengan atap dan papan. Kalau tidak, bisa kewalahan, karena cuaca di laut tidak seperti biasanya.

Pernah air laut itu sampai naik ke rumah karena hempasan ombak. Mau tidak mau, pemilik rumah membuka lantai berbahan papan serta memindahkan barang ke tempat yang lebih aman," katanya.

Diprediksi, ketinggian ombak saat musim angin utara mencapai tiga sampai empat meter.(TribunBatam.id/Rahma Tika)

Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved