NEWS WEBILOG TRIBUN BATAM
Disdik Tanjungpinang Sebut Belajar Tatap Muka Tak Mutlak Berlaku di 2021, Ini Penjelasan Atmadinata
Meski terdapat sejumlah ketentuan, namun Disdik Tanjungpinang siap menerapkan belajar tatap muka yang dijadwalkan berlaku pada awal 2021 itu.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Dinas Pendidikan atau Disdik Tanjungpinang menyebut belum menjadi kewajiban mutlak kegiatan belajar tatap muka berlaku pada 2021.
Dalam News Webilog Tribun Batam edisi 23 November 2020 dengan tema 'Sekolah Tatap Muka 2021,Kepri Siap? ', Kadisdik Tanjungpinang Atmadinata menjelaskan, jika pemberlakuan itu bagi daerah yang kondisi penyebaran Covid-19 masuk zona aman atau zona hijau.
Meski demikian, Tanjungpinang siap menyambut kegiatan belajar tatap muka pada 2021 itu.
Tarik ulur belajar tatap muka sendiri, sebelumnya pernah dibuat Pemko Tanjungpinang.
Mengawal betul protokol kesehatan, Pemko Tanjungpinang kembali menerapkan belajar dari rumah setelah kasus positif virus corona meningkat.
Data terbaru bahkan menyebutkan, terdapat penambahan 27 kasus positif Virus Corona di Tanjungpinang.
Kemudian 624 pasien sembuh virus Corona di Tanjungpinang.

"Memang sudah ada kebijakan dari Pemerintah pusat dalam hal ini Menteri Pendidikan untuk awal Januari sekolah kembali tatap muka, meski ada sejumlah ketentuan.
Kami sudah lengkapi protokol kesehatan di sekolah sejak beberapa waktu, di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang.
Seperti tempat cuci tangan, termogan, dan SOPnya," sebutnya.
Sistem belajar mengajar nantinya juga tidak full masuk seperti biasa.
Sebab, kursi di tiap kelas akan diberi jarak.
"Jadi 3 hari masuk, 3 hari masih tetap proses daring," ucapnya menyampaikan dengan catatan Tanjungpinang masuk kategori zona aman.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala Dinas Pendidikan atau Kadisdik Provinsi Kepri, Mohammad Dali.
Ia menyarankan agar tiap kabupaten/kota menyediakan kamera dengan layat digital.
Ini bertujuan untuk memudahkan bagaimana materi yang disampaikan guru bagi siswa yang melaksanakan daring
Dali menyampaikan, dalam proses tatap muka nantinya bila diberlakukan di Kepri, tetap meminta persetujuan para orang tua.
"Kalau ada orang tua yang masih merasa khawatir, silahkan dan masih diberlakukan belajar mengajar sistem daring," ungkapnya.
Mohammad Dali menyampaikan, peran orang tua dalam pendidikan karakter dalam kondisi saat ini jauh lebih besar dibanding peran guru.
Baca juga: Kadisdik Tanjungpinang Setuju Rencana Penggunaan Sekolah Tampung Pasien Corona Tanpa Gejala
Baca juga: Kadisdik Tanjungpinang Sibuk, 13 Sekolah Uji Coba Belajar Tatap Muka Senin 12 Oktober Besok
Namun memang dalam pendidikan karakter harus dalam proses tatap muka.
Dimana guru menjadi panutan siswa. Guru itu diguguh dan ditirukan, bukan hanya pada bagaimana guru memberikan materi, tapi verbal seorang guru juga menjadi contoh atau panutan siswa.
"Tapi kami maklum, orang tua kan dari latar belakang yang berbeda beda.
Bagi orang tua yang keberatan pasti jenuh, sebab tidak memahami apa materi belajar anaknya.
Sama dengan Pak Atma tadi sampaikan, di siswa kelas 10 atau kelas 1 SMA juga belum ketemu tatap muka dengan guru dan temannya.
Pesan orang bijak kan memang penting ilmu pengetahuan, tapi karakter jauh lebih penting.
Hari ini kita sudah dapat laporan, bahwa orang tua sudah mengeluh.
Namun, positifnya untuk kita dunia pendidikan bahwa gak gampang menjadi seorang guru, ternyata sulit ya,"sebut Mohammad Dali.(TribunBatam.id/Endra Kaputra)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google News