PILKADA KEPRI

PILKADA KEPRI - Isdianto dan Soerya Respationo Kompak Kampanye di Pulau, Ansar Ahmad Fokus di Batam

Tiga calon Gubernur Kepri, Isdianto, Soerya Respationo dan Ansar Ahmad kian intens berkampanye jelang hari H Pilkada Kepri.

TribunBatam.id/Istimewa
CALON GUBERNUR KEPRI - Calon Gubernur Kepri Isdianto saat menjawab keluhan warga Pulau Penyengat, Minggu, (29/11/2020). 

KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Calon Gubernur Kepri Isdianto menjamin ketersediaan air bersih di Pulau Penyengat.

Komitmen ia sampaikan saat menjawab keluhan warga dalam pertemuan, Minggu (29/11/2020).

Ia mengungkapkan telah menyusun konsep agar air yang ada di Tanjungpinang bisa mengalir ke Pulau Penyengat, serta bisa digunakan masyarakat setempat.

"Saya komitmen untuk menyelesaikan permasalahan air bersih yang ada di sini. Karena kebutuhan air sangat penting.

Konsep yang akan saya gunakan untuk membuat air yang ada di seberang sana (Tanjungpinang) dapat mengalir kesini (Penyengat).

Akan kami sambungkan dengan menggunakan pipa bawah laut. Ini kami buat untuk mengatasi krisis air," tutur Isdianto.

Pasangan Suryani di Pilkada Kepri ini juga menekankan komitmennya untuk membuat Pulau Penyengat menjadi lebih bagus dan bisa menarik wisatawan untuk berkunjung ke pulau yang sangat bersejarah itu.

Pembenahan Pulau Penyengat itu, menurut Isdianto sudah ia buat sejak menjabat sebagai Pelaksana Tugas atau Plt Gubernur Kepri.

"Perlahan kami benahi Pulau Penyengat. Saat ini, kami sedang tahap pembenahan di bagian jalan.

CALON GUBERNUR KEPRI - Calon Gubernur Kepri Isdianto saat menjawab keluhan warga Pulau Penyengat, Minggu, (29/11/2020).
CALON GUBERNUR KEPRI - Calon Gubernur Kepri Isdianto saat menjawab keluhan warga Pulau Penyengat, Minggu, (29/11/2020). (TribunBatam.id/Istimewa)

Agar jalan di sini sedikit lebar sehingga bisa dilalui becak motor dengan nyaman.

Kalau sudah nyaman, maka orang yang datang kesini terkesan," kata Isdianto.

Untuk jangka panjang, ia mencoba untuk kembali membangun monumen bahasa yang sempat terhenti di zaman kepemimpinan alm Muhammad Sani.

"Pembangunan monumen bahasa ini, saya coba untuk melanjutkan. Karena, ini sangat penting untuk mengingatkan jika bahasa Indonesia berawal dari bahasa Melayu pulau Penyengat.

Tentu, kalau sudah jadi monumen ini dapat meningkatkan orang untuk melakukan kunjungan wisata religi," ucapnya.

Soerya Respationo ke Karimun

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved