Petugas Keamanan Kantor Pos Kaget, Temukan Kakek Terbaring Lemah di Halaman Ruko Tanjungpinang

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Petugas keamanan Kantor Pos, Gregorius Gega di Kilometer 3 Tanjungpinang, Provinsi Kepri dibuat kaget.

Itu setelah pria 41 tahun itu melihat seorang kakek tua terbaring lemas di halaman ruko sebuah kedai, Senin (30/11/2020) sekira pukul 9 pagi.

Ia mengatakan kondisi kakek tersebut tampak mengkhawatirkan dan membutuhkan pertolongan.

"Khawatir Bang, posisinya sudah terbaring lemas. Saya coba ajak ngobrol tapi ucapannya gak jelas.

Kondisinya lemas dan gemetaran seperti kelaparan, identitas diri juga tidak ada. Saya tinggal sebentar beli minuman dan roti lalu saya berikan buat dimakan," ucapnya kepada TribunBatam.id.

Kondisi kakek tersebut menurutnya terlihat linglung.

Ia menduga kakek tersebut berjalan kaki hingga kelelahan akibat lapar.

"Untuk ciri-cirinya memakai kemeja warna pink, celana kain abu-abu, topi putih dan bermasker warna biru, berkulit sawo dengan tinggi sekira 169 cm," ungkap pria yang telah bekerja empat tahun di Kantor Pos Tanjungpinang itu.

Gregorius sempat mengambil foto kakek malang itu dan mengaupload ke media sosial pribadinya.

Ini ia lakukan karena tidak mendapat identitas yang jelas dari kakek malang itu.

"Sekira 1 jam setelah saya upload, kira-kira pukul 10.20 WIB datang mobil Kijang warna hijau.

Tampak dua orang laki-laki menghampiri kakek tersebut dan membawanya pergi.

Tidak tahu dibawa kemana. Tapi tadi salah satu laki-laki di mobil tersebut memberi salam hormat buat saya, seolah mengucap terima kasih," sebutnya.

Pria Terbaring Lemas di Pusat Kota Batam

Tidak hanya di Tanjungpinang, seorang pria sebelumnya tampak terbaring di trotoar jalan Pembangunan, pusat Kota Batam, Provinsi Kepri.

Tatapan matanya tampak kosong sambil melihat langit.

Ironisnya, tak ada satu orang pun yang berada di sisinya.

Kedua bola matanya sesekali mengeluarkan air mata.

Badannya tampak kurus dan lemas.

"Nama saya Hafis bang," ujarnya lemas, saat ditanyai Minggu, (18/10) pagi.

Pria 45 tahun tersebut mengaku punya riwayat jantung dan terpaksa hidup di jalan.

Baca juga: Trenyuh! Seorang Ayah Masuk Penjara Gara-gara BLT, Ini Penyebabnya

Baca juga: Cerita Raja Sinur Penyapu Jalan di Tanjungpinang, Tulang Punggung Keluarga, Mampu Kuliahkan Anak

Dari suara pelan yang keluar dari bibirnya, Hafis mengaku belum ada makanan yang masuk ke perutnya.

Matanya masih menatap kosong ke atas sambil sesekali melirik kiri dan kanan, menunggu warga untuk menolong nya.

Sudah 2 tahun ini ia berada di Kota Batam. Berawal dari jalan-jalan mencari kerja, nasib malang menimpanya hingga jatuh sakit.

"Rumah saya di Teluk Air, Karimun Saya anak tunggal kedua orang tua saya sudah meninggal dunia" katanya kepada Tribun Batam.id.

Seorang ojek online, Andre menceritakan sempat memindahkannya ke tepi jalan.

Ia melihat pria itu hendak menyeberang. "Belum menyeberang, dia sudah jatuh. Biasanya tidur di emperan salah satu tokoh tidak jauh dari sini," sambungnya.

Pantauan Tribun Batam.id di sekitar lokasi Hafis sudah berhasil di tolong warga yang melintas ke sebuah emperan toko yang ada di Jalan pembangunan, Nagoya.(TRIBUNBATAM.id/Noven Simanjuntak/Ronnye Lodo Laleng)

Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google