Mahfud MD Marah Ada Orang yang Gruduk Rumah Orangtuanya, Janji Akan Lakukan Proses
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Ham Mahfud MD akan memberikan perhitungan kepada orang-orang yang datang menggeruduk rumahnya.
TRIBUNBATAM.id | JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Ham Mahfud MD akan memberikan perhitungan kepada orang-orang yang datang menggeruduk rumahnya.
Iapun berjanji akan bertindak tegas dengan apa yang dilakukan warga tersebut.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mohammad Mahfud MD marah.
Mahfud MD tidak terima rumah ibundanya di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, digeruduk sejumlah orang.
Kalau selama ini dia lebih banyak menghindar, kali ini Mahfud MD berjanji akan bertindak tegas.
"Saya selalu berusaha menghindar untuk menindak orang yang menyerang pribadi saya karena khawatir egois dan sewenang-wenang karena saya punya jabatan," ujar Mahfud MD melalui akun twitternya, Selasa (1/12/2020) malam.
Tetapi, untuk kasus lain yang merugikan orang lain --bukan merugikan dirinya-- Mahfud MD mengaku siap tegas.
Dan saat ini, kata Mahfud MD, massa itu tidak mengganggu atau berunjuk rasa terhadap dirinya, tetapi terhadap orangtuanya yang tinggal di kampung.
"Tapi kali ini mereka mengganggu ibu saya, bukan mengganggu Menko Polhukam," tegas Mahfud MD saat mengomentari sebuah video yang berisi sejumlah massa menggeruduk rumah ibunya di Madura, Jawa Timur.
Karena itu, dia akan melakukan tindakan tegas.
"Saya siap tegas untuk kasus lain yang tak merugikan saya!" ujar Mahfud MD.
Tetapi, Mahfud tidak merinci bentuk tindakan tegas dimaksud.
@mohmahfudmd: Sy selalu berusaha menghindar utk menindak orang yg menyerang pribadi sy krn khawatir egois dan se-wenang2 krn sy punya jabatan. Sy siap tegas utk kasus lain ug tak merugikan sy. Tp kali ini mereka mengganggu ibu saya, bkn mengganggu menko polhukam.
Rumah Ibunda Mahfud MD Digeruduk
Seperti diberitakan, rumah Ibunda Menkopolhukam RI, Mahfud MD di Jalan Dirgahayu, Kelurahan Bugih, Kabupaten Pamekasan, digeruduk massa, Selasa (1/12/2020) sekitar pukul 15.00 WIB.
Seperti dilansir darti TribunMadura.com, tidak hanya itu, massa meneriaki nama Mahfud MD agar segera keluar dari rumah dan menemui mereka.
Meski massa sudah berteriak berkali-kali, tak ada satu pun orang yang keluar dari dalam rumah itu.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh TribunMadura.com, rumah tersebut sudah sekitar tiga bulan sudak lagi ditempati oleh Ibunda Mahfud MD.
Warga setempat juga mengaku tidak tahu apa maksud dan keinginan sejumlah massa itu datang ke rumah Mahfud MD.
"Saya tadi nyuci di belakang. Lalu kok ada rame-rame," kata warga setempat yang enggan disebutkan namanya.
"Saya keluar sebentar ternyata sudah banyak orang. Saya gak tahu mau apa puluhan orang itu, berpeci semua," sambung dia.
Menurut dia, sejumlah massa itu mulai berdatangan ke rumah Ibunda Mahfud MD diperkirakan sekitar pukul 14.30 WIB.
Massa membubarkan diri, saat personel kepolisian dari Polres Pamekasan mendatangi lokasi.
Hingga sore pukul 16.43 WIB, rumah Ibunda Mahfud MD, di bagian depan pintu paga, masih dijaga oleh sejumlah polisi dari Polres Pamekasan.
Massa Demo di Polres Lalu ke Rumah Ibunda Mahfud
Massa terlebih dahulu melakukan aksi demonstrasi di Polres Pamekasan pada siang hari sebelum menggeruduk rumah ibunda Mahfud MD di Pamekasan.
Massa mendatangi rumah di Jalan Dirgahayu, Kelurahan Bugih, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan, itu menggunakan kendaraan.
Dilansir dari TribunMadura, Korlap Aksi, Muhammad Saifuddin mengatakan, kedatangan pihaknya bersama sejumlah massa ke Polres Pamekasan ingin memberikan pernyataan sikap.
Kata dia, gabungan Umat Islam Pamekasan Madura menolak pemanggilan Habib Rizieq karena adanya ketimpangan ketidakadilan.
Menurutnya, bila dari pihak organisasi umat Islam yang lainnya berkumpul dan melakukan kerumunan tidak ada yang mempermasalahkan, serta mengusik.
Padahal, kata dia, sudah jelas dan nyata berkumpul dan berkerumun.
Sedangkan, saat puluhan ribu massa yang menyambut kedatangan Habib Rizieq di Petamburan, Jakarta, malah banyak pihak yang mempermasalahkan.
"Ya kami dari umat Islam Madura sangat tidak setuju, karena ini sangat jelas ada ketimpangan ketidakadilan," kata Muhammad Saifuddin kepada TribunMadura.com.
Ia juga mengungkapkan, sudah memberikan berkas yang berisi penolakan dari gabungan Umat Islam Pamekasan Madura perihal pemanggilan Habib Rizieq mengenai kasus kerumunan di Petamburan.
Berkas itu diberikan saat melakukan audiensi dengan Polres Pamekasan ketika melakukan demo.
"Jadi kami minta supaya berkas dan pernyataan sikap itu disampaikan ke pusat. Ini cuma aspirasi dari umat Islam, jangan mendiskriminasi ulama terutama Habib Rizieq," tegasnya.
Muhammad Saifuddin juga mengecam, bila tuntutan dari pihaknya tidak dipenuhi, maka kemungkinan akan melakukan demonstrasi kembali.
Hanya saja tinggal tunggu perintah dari ulama.
"Kalau di Madura ini, misal sudah merah, ya murah," ucapnya
Sementara itu, Kapolres Pamekasan, AKBP Apip Ginanjar mengatakan, kedatangan massa ini untuk memberikan aspirasi perihal kasus kerumunan yang terjadi di Petamburan, Jakarta.
Ia menyatakan akan melakukan pengecekan terhadap massa yang sudah melakukan demo tersebut karena dikhawatirkan masih melakukan kerumunan.
Menurut dia, pada masa pandemi Covid-19 ini, jangan sampai membuat kerumunan.
"Mereka datang untuk memberikan pernyataan sikap," tutupnya.
Minta Rizieq Shihab Kooperatif
Seperti diketahui, Madura menjadi salah satu basis pendukung Habib Rizieq Shihab.
Meski demikian, belum ada penjelasan resmi apakah kedatangan massa tersebut ada kaitannya dengan sejumlah komentar Mahfud MD terkait Habib Rizieq Shihab.
Sebelumnya Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD meminta pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab kooperatif soal pemeriksaan tes Covid-19.
Hal itu diungkapkan Mahfud MD dalam konferensi pers pada hari Minggu (29/11/2020.
Menurut Mahfud MD, semua warga negara wajib melaksanakan protokol kesehatan.
Tak hanya itu, jika ternyata hasil tes corona hasilnya positif, maka masyarakat harus menjalani perawatan atau karantina.
Hal itu, merupakan tindakan kemanusiaan dan nondiskriminatif demi keselamatan serta kesehatan masyarakat.
Mahfud menyesalkan sikap Habib Rizieq yang dinilai tak kooperatif.
Menurutnya, pemerintah akan melakukan langkah dan tindakan tegas bagi yang melanggar ketentuan tanpa terkecuali.
"Kalau merasa diri sehat harusnya tidak keberatan. Ini demi keselamatan bersama," kata Mahfud.
Testing, tracing, treatment (3T) merupakan langkah untuk mengendalikan penularan Covid-19. Selain 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Rumah Ibunda Mahfud MD di Pamekasan Madura Digeruduk, Massa Teriakkan Nama Menkopolhukam
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul BREAKING NEWS: Mahfud MD Marah dan Akan Bikin Perhitungan setelah Rumah Ibunya di Madura Digeruduk