PILKADA KEPRI

Pilkada Kepri - Perangi Money Politic, Paslon Nomor Urut 1 Bentuk Posko Pengaduan Kecurangan

Paslon nomor urut 1 Soerya Respationo dan Iman Sutiawan bentuk posko pengaduan kecurangan jelang Pilkada Kepri

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id/HENING SEKAR UTAMI
Dua calon Gubernur Kepri dalam Pilkada 2020, Soerya Respationo dan H Isdianto, berfoto bersama, Selasa (10/11/2020). Tim Paslon Nomor Urut 1 Bentuk Posko Pengaduan Kecurangan 

Seruan KPU Kepri

Komisi Pemilihan Umum atau KPU Kepri meminta pasangan calon (paslon) Pilkada Kepri untuk patuh protokol kesehatan.

Ketua KPU Kepri Sriwati menegaskan, hal itu sudah diatur dalam PKPU Nomor 13 Tahun 2020.

Penerapan protokol kesehatan ini, menurutnya penting untuk mencegah penyebaran virus Corona di Kepri.

PILKADA KEPRI - Tribun Podcast episode Perang Bintang Pilkada Kepri, Rabu (21/10/2020).
PILKADA KEPRI - Tribun Podcast episode Perang Bintang Pilkada Kepri, Rabu (21/10/2020). (TribunBatam.id/Istimewa)

Terdapat tiga pasangan calon di Pilgub Kepri. Selain pasangan Soerya Respationo dan Iman Sutiawan, ada juga dua pasangan calon lain seperti Isdianto dan Suryani serta Ansar Ahmad dan Marlin Agustina.

Covid-19 sebelumnya menyerang KPU Kepri. Data terakhir, tiga komisioner dan satu staf positif virus Corona.

"Sudah jelas itu. Kan sudah ada di PKPU nomor 13 tahun 2020. Selama pandemi, seluruh paslon di Pilkada Kepri wajib menaati itu," ucapnya, Jumat (13/11/2020).

Dijelaskannya, dalam masa pandemi saat ini ketentuan berkampanye pun sudah diatur sesuai aturan berlaku.

Sriwati menjelaskan, sebagian staf di KPU Kepri mulai masuk kantor sejak pihaknya memberlakukan WFH akibat tiga komisioner dan satu stafnya positif Corona.

Saat ini pihaknya bersama jajaran KPU Kabupaten/Kota masih menunggu proses kedatangan logistik.

"Sebagian sudah ada yang masuk kantor. Tapi tetap menerapkan protokol kesehatan.

Kami masih menunggu kedatangan logistik ke Kepri. Pengantarannya logistiknya nanti langsung ke kabupaten/kota," ucapnya.

Berikut sejumlah aturan yang akan diterapkan saat warga mencoblos di TPS pada Pilkada 2020:

1. Jumlah pemilih per-TPS dikurangi, dari maksimal 800 orang menjadi maksimal 500 orang.

2. Kehadiran pemilih ke TPS diatur jamnya, setiap jam untuk sekian pemilih. Jadi, kehadiran pemilih diatur rata per jam, sehingga tidak menumpuk di pagi hari seperti sebelum-sebelumnya.

PILKADA KEPRI - Suasana saat simulasi Pilkada Kepri, di Lapangan Terminal Sei Carang Kilometer 10 Tanjungpinang. Simulasi ini menjadi atensi tersendiri bagi Kapolres Tanjungpinang, AKBP Fernando.
PILKADA KEPRI - Suasana saat simulasi Pilkada Kepri, di Lapangan Terminal Sei Carang Kilometer 10 Tanjungpinang. Simulasi ini menjadi atensi tersendiri bagi Kapolres Tanjungpinang, AKBP Fernando. (TribunBatam.id/Endra Kaputra)
Sumber: Tribun Batam
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved