LIGA ITALIA
Zlatan Ibrahimovic Blak-blakan, Akui Menekan Pemain AC Milan Agar Bermain dengan Standar Tinggi
Zlatan Ibrahimovic blak-balakan tentang banyak hal mulai dari soal waktu pensiun, mentalitas AC Milan, dan menyamakan dirinya dengan Benjamin Button
MILAN, TRIBUNBATAM.id - Zlatan Ibrahimovic blak-balakan tentang banyak hal mulai dari soal waktu pensiun, mentalitas AC Milan, dan sosok Benjamin Button.
Zlatan Ibrahimovic blak-blakan dalam sebuah dalam wawancara dengan kanal resmi milik UEFA terkait perannya di Milan.
Pemain AC Milan Zlatan Ibrahimovic memang selalu menjadi sosok kontroversial yang menghiasi dunia sepak bola modern saat ini.
Tak hanya soal pernyataan atau ungkapannya yang kerap kali pedas, efek Zlatan Ibrahimovic di AC Milan juga jadi sorotan.
Dua musim terakhir, Zlatan Ibrahimovic memang tampil luar biasa bersama raksasa Italia, AC Milan.

Baca juga: Hasil Liga Champions Moenchengladbach vs Inter Milan, 3 Gol dari Eks Pemain MU, Inter Milan Menang
Baca juga: Jadwal Liga Europa Matchday 5, AC Milan vs Celtic, LASK vs Tottenham Hotspur, AS Roma vs Young Boys
Secara mengejutkan, penyerang asal Swedia itu mampu mengangkat performa AC Milan musim 2019-2020 hanya dalam waktu setengah musim.
AC Milan sukses menembus Liga Europa musim 2020-2021 setelah musim sebelumnya berhasil finis di posisi keenam.
Musim ini, Ibrahimovic justru tampil lebih menggila lagi bersama Rossoneri di Liga Italia.
Ibrahimovic berhasil membawa AC Milan bercokol di puncak klasemen dengan koleksi 23 poin dari 9 laga.
AC Milan unggul 5 poin dari Inter Milan yang berada di posisi kedua dengan 18 poin.
Bahkan, Ibrahimovic juga memimpin daftar pencetak gol terbanyak sementara Liga Italia musim ini.
Penyerang berusia 39 tahun itu telah mencetak 10 gol dari 6 laga bersama AC Milan di Liga Italia.
Penampilan Ibrahimovic ini tentunya mengundang decak kagum, terlebih dirinya tak lagi berusia muda.

Baca juga: Thiago Silva Bisa Jadi Pilihan AC Milan, Pemain Panutan Berjiwa Pemimpin Setelah Zlatan Ibrahimovic
Baca juga: Hasil Liga Champions Shakhtar Donetsk vs Real Madrid, Gol Dentinho & Manor Solomon Kalahkan Madrid
Akan tetapi, Ibrahimovic mengungkapkan selalu memiliki semangat yang sama saat bermain.
Ibrahimovic mengaku kalau dirinya berbeda dibandingkan pemain yang sudah berumur di atas 30 tahun pada umumnya.
Ibrahimovic juga menyebut bahwa kedatangannya ke AC Milan memiliki misi tertentu.
Misi yang dimaksud oleh Ibrahimovic adalah mengembalikan mentalitas dan kejayaan AC Milan seperti masa lalu.
"Pertanyaan pertama yang saya dapatkan ketika kembali ke Milan terkait dengan semua mantan pemain yang telah kembali.
"Semua mantan pemain yang kembali itu tidak memenuhi standar sejak pertama kali mereka di sini, mereka mengalami kegagalan," kata Ibrahimovic kepada UEFA.
"Apa bedanya kasus saya? Saya menjawab dengan sederhana bahwa saya tidak pernah kehilangan hasrat saya untuk apa yang saya lakukan."
"Setiap kali saya pergi ke lapangan, saya merasa seperti anak kecil yang makan permen untuk kali pertama."

Baca juga: Juventus vs Dynamo Kiev Kick Off Pukul 03.00 WIB, Giorgio Chiellini & Merih Demiral Pulih, Ronaldo?
Baca juga: Lecehkan Mahasiswa, Profesor di National University of Singapore Dipecat
"Saya mengerti bahwa bola adalah sahabat saya dan saya ingin bersama sahabat saya selama sisa hidup saya."
"Hidup adalah tentang tantangan."
"Saya merasa sudah cukup dan saya mulai berpikir apakah akan melanjutkan atau tidak."
"Bagi saya, adalah tantangan besar untuk kembali ke sini untuk mencoba mengubah mentalitas."
"Mencoba mengubah situasi dan membuat para pemain mengerti tentang apa Milan itu."
"Milan yang saya kenal, Milan yang dikenal seluruh dunia," ujar Ibrahimovic.
Mantan penyerang Barcelona dan Inter Milan itu mengaku selalu menekan para pemain AC Milan.
Ibrahimovic selalu menuntut standar tinggi kepada setiap rekannya untuk tampil mengesankan bersama AC Milan.
Tak ada satu pemain pun yang diperlakukan berbeda oleh Ibrahimovic di atas lapangan.
Kendati demikian, Ibrahimovic menyebut bahwa dirinya tetap menghormati pemain dan orang yang lebih tua darinya.
"Ketika saya bermain, saya membawa karakter, kepribadian, dan jelas kualitas saya ke lapangan," ucap Ibrahimovic.
"Saya memberi banyak tekanan pada rekan satu tim saya."
"Saya mencoba memaksimalkan mereka masing-masing."
"Beberapa menerima dengan cara yang baik, yang lain sedikit kurang, beberapa tidak dapat menanganinya."
"Mereka merasa sangat sulit dalam arti bahwa Anda harus tampil ketika kami memutuskan bahwa Anda tampil."
"Saya memutuskan bahwa kami harus tampil setiap hari."
"Cara Anda berlatih adalah cara Anda bermain."
"Apakah Anda muda atau tua, saya memberikan tekanan yang sama kepada Anda karena jika Anda ada di sini ada alasannya, Anda di sini karena Anda cukup baik."
"Akan tetapi, di luar lapangan, jika Anda masih muda jelas saya berbicara dengan Anda secara berbeda."
"Saya memperlakukan Anda berbeda, perilakunya tidak sama dibandingkan dengan yang lebih tua."
"Namun, di lapangan, mereka semua sama bagi saya," tutur Ibrahimovic.
Pemain yang dikenal dengan sebutan 'Lord Ibra' ini bahkan menyamakan diri dengan tokoh fiksi bernama Benjamin Button.
Benjamin Button sendiri merupakan tokoh fiksi penderita sindrom Ehlers-Danlos yang wajahnya terlihat seperti orang tua, tapi usia dan jiwanya masih sangat muda.
"Saya tidak pernah puas. Saya selalu menginginkan lebih dan mungkin itulah mengapa saya di sini hari ini dan saya bisa tampil dan melakukan apa yang saya lakukan," ujar Ibrahimovic.
"Saya tidak melihat banyak pemain, di masa lalu dan saat ini, mampu tampil seperti yang saya lakukan."
"Saya menganggap diri saya seperti Benjamin Button, saya semakin muda setiap hari."
"Saya perlu merasa hidup, untuk merasa bahwa saya memberikan sesuatu kembali," tutur Ibrahimovic.
.
.
.