TRIBUN WIKI

Mengenal Noken, Tas Tradisional Papua yang Muncul di Google Doodle, Ini Filosofinya

Inilah Noken, tas tradisional khas Papua yang tampil di halaman utama mesin pencarian Google doodle.

Kompas.com
NOKEN - Inilah Noken, tas tradisional khas Papua yang muncul di Google Doodle hari ini, Jumat (4/12/2020) 

Mengutip laman Itjen Kemendikbud, bagi orang Papua, noken bukan lah sekadar tas untuk membantu mereka membawa barang.

Lebih dari itu, banyak nilai-nilai yang diajarkan dari generasi ke generasi melalui noken.

Noken mengajarkan tentang nilai berbagi, demokrasi, dan kebenaran.

Selain itu, Noken tak ubahnya dianggap sebagai rahim ibu.

Darinya, ada kehidupan dan eksistensi untuk terus hidup dan lestari.

Tak berhenti di situ, noken juga menyimpan makna menjaga kelestarian dan keseimbangan alam.

Hal ini bisa dilihat dari bahan dan proses pembuatan yang dilakukan, semua bersahabat dengan lingkungan.

Awalnya noken banyak diremehkan oleh orang-orang, karena mereka tidak mengetahui makna penting noken bagi masyarakat Papua.

Lantas, bagaimana proses pembuatan tas unik ini?

Baca juga: Muncul di Google Doodle 25 November, Siapa Sosok Tino Sidin?

Cara membuat noken

Noken dibuat dari serat-serat kayu, daun, akar beringin, atau batang anggrek dengan cara dianyam atau dirajut.

Perempuan yang sudah bisa merajut noken, maka oleh masyarakat Papua dianggap sudah mencapai titik kedewasaan.

Serat kayu yang digunakan untuk membuat noken harus dipisah-pisahkan agar berbentuk seperti benang.

Tidak sembarangan kayu bisa digunakan, harus digunakan kayu yang memiliki batang lembut, agar proses pemisahan itu mudah dilakukan.

Awalnya, kulit kayu diambl dari batang, kemudian dipisahkan antara kulit dan seratnya.

Halaman
123
Sumber: Info Komputer
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved