Upgrade Keahlianmu Sekarang! 23 Juta Jenis Pekerjaan akan Digantikan Robot, Cari Kerja Semakin Sulit
Memasuki era revolusi industri 4.0 ditandai dengan penggunaan teknologi digital akan ada banyak jenis usaha yang tidak berkembang bahkan hilang
TRIBUNBATAM.id - Upgrade Keahlianmu Sekarang! 23 Juta Jenis Pekerjaan akan Digantikan Robot, Cari Kerja Semakin Sulit.
Hampir genap satu tahun Indonesia belum bisa terbebas dari pandemi virus corona, yang mulai menyerang Tanah Air sejak akhir Maret 2020 lalu.
Sejak saat itu pula terjadi fenomena baru di masyarakat, di mana adanya kebiasaan atau kelaziman baru yang terlihat.
Di sisi lain, corona yang menjadi penyebab banyak industri rontok dan memaksa merumahkan ribuan karyawan memutar otak untuk tetap berproduksi dengan ongkos terjangkau.
Peran manusia pun makin nyata tergantikan dengan robot atau teknologi digital.
Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Naik, Sudah 4.105 Orang Terpapar Corona di Batam, Dominan Karyawan Swasta
Baca juga: Batam Tambah 39 Kasus Positif Corona, Paling Banyak Serang Karyawan Swasta
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, memasuki era revolusi industri 4.0 ditandai dengan penggunaan teknologi digital akan ada banyak jenis usaha yang tidak berkembang bahkan hilang.

Dia menyebutkan, industri padat karya bakal digantikan dengan mesin.
Proses otomatisasi diperkirakan akan semakin masif dalam beberapa waktu ke depan.
Hal ini telah diprediksi oleh berbagai pihak, diantaranya World Economic Forum (WEF), dengan laporan terbarunya memperkirakan akan ada 95 juta pekerjaan baru yang yang tumbuh bersamaan dengan 85 juta pekerja yang akan bergerak.
Baca juga: Pjs Wali Kota Batam Update Virus Corona, Fokus Tekan Penyebaran Covid-19 di Kawasan Industri
Baca juga: Kapolres Bintan Pantau Demo Buruh di Kawasan Bintan Industrial Estate, Mohon Kerja Samanya
"Untuk Indonesia, McKinsey telah memprediksi akan ada 23 juta jenis pekerjaan yang terdampak oleh otomatisasi serta akan ada puluhan juta pekerjaan baru yang muncul dalam kurun waktu tersebut," ujarnya secara virtual dalam event Kompasianival, Jumat (4/12/2020).
Lebih lanjut Ida menambahkan, dari Kementerian Ketenagakerjan sendiri tahun 2017, telah melakukan kajian pasar kerja yang memperkirakan bahwa industri teknologi, komunikasi, dan informasi akan menjadi industri yang paling tinggi pertumbuhannya.

"Dalam kajian tersebut juga memproyeksikan jenis pekerjaan yang berkaitan dengan kedua sektor industri tersebut seperti programer, analis data dan perancang kecerdasan buatan akan menjadi pekerjaan yang tumbuh pesat," katanya.
Sementara untuk pekerjaan tradisional, lanjut Ida, perannya dapat digantikan oleh teknologi digital seperti tukang cetak, pengantar surat dan resepsionis akan semakin menurun permintaannya di masa depan.
Ida menuturkan, adanya pandemi Covid-19 ini membuat masyarakat maupun industri membentuk tatanan kehidupan baru.
Baca juga: Home Industri Sabu di Apartemen Batam, Pelaku Sebut Produksi Tergantung Bahan Baku
Baca juga: SOAL Komitmen Tekan Penyebaran Covid-19 di Kawasan Industri, Ini Kata Ketua HKI
Tidak hanya industri yang menerapkan Work From Home (WFH) tapi juga pola konsumsi masyarakat ikut berubah.
Perubahan ini tentu memberikan efek yang besar terhadap perilaku industri dan pekerja sehingga tercipta sebuah tatanan baru dalam dunia kerja.
Teknologi juga membuat pekerjaan menjadi sangat fleksibel baik secara waktu ataupun tempat, sehingga pekerjaan tidak lagi harus dikerjakan dari kantor dengan jam kerja yang monoton.
Baca juga: 2 Tersangka Home Industri Sabu di Apartemen Batam Dijerat Pasal Berlapis, Terancam 20 Tahun Penjara
Perubahan ini mempercepat transformasi ketenagakerjaan yang terus bergerak ke arah revolusi industri 4.0.
"Pada akhirnya, profil dan skill tenaga kerja yang dibutuhkan di masa depan juga berubah," kata dia.
Dalam riset WEF, kata Ida, sudah memprediksi kemampuan yang akan semakin dibutuhkan ke depannya.

Yakni pemikiran kritis dan analitis, kreativitas dan inovasi, penggunaan dan desain teknologi, kemampuan menyelesaikan masalah, fleksibilitas, kemampuan menghadapi stres serta kepemimpinan dan pengaruh sosial.
Sementara itu, juga ditemukan kemampuan yang banyak berhubungan dengan kemampuan manual dan tradisional akan berkurang jumlahnya.
"Oleh karena itu, pada saat ini kompetensi dan fleksibilitas kerja menjadi poin utama.
Tenaga kerja juga dituntut untuk menguasai perkembangan teknologi dengan soft skills yang memadai.
Selain itu, kreativitas, inovasi dan kewirausahaan akan menjadi poin penting bagi perkembangan dunia usaha ke depannya," ujar Ida.
Baca juga: Perusahaan Teknologi Asal Korea Selatan Lirik Batam, Siap Berinvestasi Hingga Rp 10 Triliun
Baca juga: Belasan Investor Korea Siap ke Batam, Siapkan Rp 10 Triliun Kelola Bidang Teknologi
Baca juga: Komitmen BP Batam Tingkatkan Pelayanan Lalu Lintas Barang, Perkuat Sistem Teknologi Informasi
.
.
.
Baca berita menarik lain di Google
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Menaker: 23 Juta Jenis Pekerjaan Bakal Digantikan Robot
(*)