PILKADA BATAM

PILKADA BATAM 2020 - Tak Cuma Sagulung, 29.816 Warga Sekupang Batam Juga Golput

Sebanyak 29.816 warga Sekupang, Batam tidak mencoblos alias golput. Hal itu menambah daftar panjang warga Batam yang tak menggunakan hak pilihnya.

Penulis: Beres Lumbantobing |
TRIBUNBATAM.id/BERES LUMBANTOBING
Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Sekupang, Ejang mengatakan, persentase jumlah pemilih di Sekupang hanya mencapai 60 persen dari total jumlah penduduk yang terdata di DPT 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Tak berbeda dengan di Sagulung Batam, jumlah partisipasi pemilih di Kecamatan Sekupang juga menurun hingga di angka 40 persen.

"Berdasarkan laporan rekapitulasi pemilih tingkat kelurahan, persentase jumlah pemilih di Sekupang hanya mencapai 60 persen dari total jumlah penduduk yang terdata di DPT," ujar Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Sekupang, Ejang saat ditemui di sela proses pleno rekapitulasi surat suara di GOR, Tiban, Jumat (11/12/2020).

Kata dia, jumlah DPT di kecamatan Sagulung sebanyak 74.543 orang.

Data itu tersebar di 260 TPS di 7 kelurahan yang ada.

Banyaknya warga yang tidak memilih atau datang ke TPS, Ejang enggan memberikan komentar.

"Hasilnya memang seperti itu, persentase pemilih hanya 60 persen, 40 persennya golput," katanya.

Artinya, lanjut dia ada sebanyak 29.816 orang yang tidak mencoblos. Sebenarnya disayangkan namun itulah yang terjadi," katanya.

38.604 Warga Sagulung Golput

Berdasarkan laporan rekapitulasi suara di tingkat kelurahan, diketahui jika terjadi penurunan partisipasi pemilih di Kecamatan Sagulung, Kota Batam.

Dari keterangan Ketua Panwascam Sagulung, Aldy Kurniawan disebutkan jika penurunan mencapai 40 persen atau sebanyak 38.604 orang di sana memilih untuk golput.

"Hasilnya memang seperti itu. Persentase pemilih hanya 60 persen saja," kata Aldy kepada TRIBUNBATAM.id kemarin, Kamis (10/12/2020).

Tingginya penurunan partisipasi pemilih di Kecamatan Sagulung pun mendapat atensi serius dari seluruh relawan Lukita-Basyid.

Menurut Ketua Tim Relawan Lukita-Basyid, Azhari, penurunan ini harus ditelaah lebih jauh.

"Bagi kami itu bukan golput, namun memang tidak mendapat undangan mencoblos sebagaimana mestinya," tegas dia kepada Tribun Batam, Jumat (11/12/2020).

Azhari mengatakan, pihaknya berkeyakinan jika wilayah Sagulung termasuk salah satu daerah yang memiliki high care terhadap program yang diusung oleh Lukita Dinarsyah Tuwo dan Abdul Basyid Has.

"Kami sudah memetakannya. Dan bagi kami, wilayah Sagulung termasuk yang paling punya high care," tambah dia.

Klaim ini tak serta merta dilontarkan begitu saja.

Sebab, kata dia, beberapa relawan dan warga di sana juga telah mengadu kepada pihaknya terkait tak diberikannya undangan untuk mencoblos tersebut.

Pihaknya pun mengaku masih optimis dan tetap akan menunggu hingga real count dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam diumumkan. 

Banyak Pemilih Ngaku Tak Terima Undangan 

Perolehan suara sementara pasangan calon (paslon) nomor urut 01, Lukita Dinarsyah Tuwo dan Abdul Basyid Has masih jauh dari harapan.

Melansir dari laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia, Jumat (11/12/2020) sekira pukul 13.49 WIB, persentase suara sementara Lukita-Basyid hanya sebesar 26,8 persen.

Jumlah ini tertinggal cukup signifikan dari paslon nomor urut 02, Muhammad Rudi dan Amsakar Achmad dengan persentase suara mencapai 73,2 persen.

Menanggapi ketertinggalan ini, Lukita Dinarsyah Tuwo mengaku heran dengan rendahnya tingkat partisipasi pemilih di Kota Batam.

Prakiraan dia, partisipasi pemilih hanya sebesar 45 sampai 50 persen saja.

"Ada TPS yang partisipasinya tinggi sekali dan ada yang rendah sekali," kata Lukita kepada TRIBUNBATAM.id, Jumat (11/12/2020).

Walau tak ingin berspekulasi, Lukita mengatakan, rendahnya tingkat partisipasi ini ikut berimbas kepada perolehan suara dirinya dan Abdul Basyid Has.

"Saya melihat, banyak masyarakat yang tidak mendapat surat undangan untuk memilih sehingga banyak yang mengeluh," tambah dia.

Dalam hal ini, Lukita mencontohkan kepada permasalahan beberapa pendukungnya.

Kata dia, banyak pendukung paslon nomor urut 01 mengaku tidak mendapatkan surat undangan untuk mencoblos.

Walau diakuinya, hal ini tidak menjadi salah satu acuan utama rendahnya partisipasi pemilih di Kota Batam.

"Saya bertanya kepada teman-teman pendukung, ada yang harus mencoblos di TPS yang agak jauh dari tempat tinggalnya. Hal ini sedikit banyak tentu mempengaruhi mereka untuk memilih," katanya lagi.

Walau timbul penyesalan akibat beberapa pendukungnya tak dapat mencoblos, Lukita tak ingin berspekulasi saat disinggung adanya potensi kecurangan.

"Terkait pelanggaran hukum, sepanjang tak ada bukti, saya belum mau bicara," katanya.

Lukita tak Mau Komentar

Sementara itu, calon Walikota Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo tak ingin berkomentar banyak terkait perolehan suaranya dalam Pilkada serentak, Rabu (9/12/2020) kemarin.

Kandidat nomor urut 01 ini mengatakan, dia dan Abdul Basyid Has masih menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam.

"Tunggu real count saja," tegas Lukita kepada Tribun Batam, Jumat (11/12/2020).

Akan tetapi, Lukita mengaku masih terus optimis. Walau di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS), perolehan suaranya tak sesuai harapan.

"Apapun hasilnya, kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh orang yang mendukung kami selama ini," katanya.

Sementara itu, pantauan TRIBUNBATAM.id di laman resmi KPU Indonesia, persentase suara Lukita-Basyid sebesar 26,8 persen.

Jumlah ini tertinggal jauh dari pasangan calon (paslon) nomor urut 01, Muhammad Rudi dan Amsakar Achmad yang memperoleh 73,2 persen suara.

Persentase ini didapat dari jumlah suara di 598 TPS yang telah melaporkan hasil perhitungan kepada KPU.

Atau sebesar 27,47 persen suara masuk dari 2.177 TPS di Kota Batam.

Tetap Optimis

Perolehan sementara pasangan calon (paslon) Lukita-Basyid masih jauh dari harapan.

Dari pantauan di laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, perolehan suara paslon nomor urut 01 ini sebesar 26,8 persen atau sebanyak 23.256 suara, Kamis (10/12/2020) sekira pukul 14.43 WIB lalu.

Persentase ini didapat dari hasil rekapitulasi suara pada 507 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Batam atau 23,29 persen dari keseluruhan jumlah TPS yang ada.

Jumlah ini pun akan terus berubah sesuai perkembangan terbaru laporan rekapitulasi suara di masing-masing TPS.

Walau tertinggal cukup signifikan, kondisi ini tak mempengaruhi semangat relawan Lukita-Basyid.

Pantauan TRIBUNBATAM.id di Rumah Pemenangan Relawan Luar Biasa, tampak para relawan masih terus berdatangan.

Baca juga: Hasil Pilkada Kepri 2020 Berdasar Real Count KPU 18.03 WIB, Cek Suara Soerya, Isdianto, Ansar Ahmad

Beberapa dari mereka masih optimis sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) Batam menetapkan pemenang pada Pilkada Batam tahun ini.

"Kami masih menunggu proses hingga akhir. Tetap optimis," ujar Ketua Sekretariat Rumah Pemenangan Relawan Luar Biasa, Azhari kepada Tribun Batam saat dijumpai di lokasi.

Azhari menyampaikan, hasil hitung cepat (quick count) pihaknya diperoleh perbandingan sebesar 33 persen untuk suara paslon Lukita-Basyid dan 67 persen untuk paslon Rudi-Amsakar.

"Itu hasil quick count terakhir malam tadi. Sekarang saya belum update," katanya lagi.

Lanjut Azhari, hasil quick count itu diperoleh dari perhitungan suara pada 88 TPS di Kota Batam yang diterima oleh pihaknya.

"Kita tunggu saja," katanya.

Sementara itu, Lukita Dinarsyah Tuwo sendiri tak ingin terlalu banyak berkomentar saat dihubungi Tribun Batam.

Kata dia, pihaknya akan segera menggelar konferensi pers terkait perolehan suara sementara saat ini.

"Nanti saya info," ujar dia singkat. (Tribunbatam.id/Beres Lumbantobing/Ichwan Nurfadillah)

*Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved