HUMAN INTEREST

Kisah Hasan Asal Buton Mengadu Nasib di Batam, Pernah Jadi Tukang Parkir Kini Pemulung

Hasan bilang, sebenarnya pekerjaan sebagai tukang parkir di Batam enak. Namun karena suatu hal, ia beralih jadi pemulung

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Muhammad Ilham
Hasan seorang pemulung di Batam, sedang mengemas barang-barangnya untuk dibawa ke penampung menggunakan motor butut, Kamis (17/12/2020). Hasan merupakan perantau asal Buton 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kondisi Batam saat itu sedang hujan. Di sebuah Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) di kawasan Bengkong, seorang laki-laki tampak memilah sampah rumahan di TPS yang terletak di dekat jembatan Kompleks Sei Nayon.

Ia mengenakan mantel berwarna biru, helm berwarna hitam, sepatu dan memegang sebuah besi untuk mencungkil sampah.

Nama laki-laki itu Hasan (42).

Meski TPS itu bau dan sangat kotor dengan tumpukan sampah, dia tak peduli.

Di tempat itulah Hasan mencari nafkah.

Baca juga: Kisah Rahayu Perantau Asal Yogyakarta, Bertahan Hidup Jadi PKL di Batam

Baca juga: Kisah Mata Hari, Wanita Cantik Berdarah Jawa yang Jadi Agen Rahasia Eropa Paling Ditakuti

Setiap harinya, Hasan menjajah TPS itu untuk mencari sampah rumahan jenis plastik, kardus, kaleng, almunium, besi dan tembaga.

Ia menggunakan sebuah motor butut untuk membawa sampah yang dikumpulkannya. Setelah itu dijual ke penampung.

Hasan adalah seorang perantau asal Sulawesi Tenggara tepatnya di Buton.

Ia merantau ke Batam sejak 2008 silam.

Hidup di kota memang tidak mudah. Itulah yang Hasan rasakan setelah merantau ke Batam.

"Biaya hidup di Batam sangat mahal. Makan di warung mahal, barang sembako mahal, mungkin memang begitu kalau tinggal di kota," keluh Hasan kepada Tribunbatam.id, Kamis (17/12/2020).

Pahitnya kehidupan di kota, membawa Hasan dan keluarganya terpojok hingga di TPS.

"Sebelum mulung, saya sempat kerja jaga parkir. Itu sekira 2 tahun lalu," kata Hasan.

Lalu, ia terpaksa beralih pekerjaan sebagai pemulung. Menurut Hasan, bekerja sebagai tukang parkir banyak gangguannya.

"Sebenarnya enak kerja jadi tukang parkir, cuma banyak yang ganggu. Ya terpaksalah pekerjaan itu saya tinggalkan dari pada menimbulkan masalah nantinya," curhatnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved