Dipecat Saat Pandemi Lalu Jual Diri, Gadis Bali Ini Diperkosa Oknum Polisi dan Diperas Berkali-kali
Bertahan di Bali, MIS (21) memilih menjual diri hingga jadi korban pemerasan diduga dilakukan oknum polisi Polda Bali
TRIBUNBATAM.id - Dipecat Saat Pandemi Lalu Jual Diri, Gadis Bali Ini Diperkosa Oknum Polisi dan Diperas Berkali-kali.
Bertahan di Bali di tengah himpitan ekonomi, MIS (21) yang bermukim di Denpasar memilih menjual diri.
Ia yang terkena dampak pengurangan karyawan di salah satu hotel di Bali alih profesi menjadi pelacur.
Sejak 3 bulan lalu ia melayani pria hidung belang dengan cara menawarkan jasa "plus plus" melalui aplikasi media sosial.
Baca juga: Tubuhnya Lunglai Tak Sangka Putrinya Masih SMP Jual Diri: Mama Enggak Ikhlas Dunia Akhirat
Baca juga: PSK Kunci Pelanggan di Dalam Kamar dan Bawa Lari Motornya, Setelah Tidur Pulas Berkali-kali Dilayani
Tapi kisahnya yang dirumahkan di masa pandemi, alih profesi menjual diri ternyata belum usai.
Ia kembali didera persoalan tak kalah pelik, di mana MIS diduga jadi korban pemerkosaan dan pemerasan yang dilakukan polisi yang bertugas di Polda Bali berinisial RCN.

Kronologi
Kejadian memilukan yang dialaminya itu bermula setelah terkena pengurangan karyawan ketika bekerja di salah satu hotel di kawasan Badung, Bali.
Untuk bertahan hidup MIS memutuskan menjadi seorang pelacur sejak tiga bulan lalu.
"Korban punya masalah ekonomi dan terpaksa menjual diri melalui aplikasi Michat," kata kuasa hukum korban, Charlie Usfunan di Polda Bali, Jumat (18/12/202).
Pada Rabu (16/12/2020), MIS, kata Charlie, sedang melayani tamu di tempat kosnya yang berlokasi di Denpasar.
Baca juga: Praktik Prostitusi Online Spesialis Gay Terbongkar, 2 Pria Montok Ditangkap, Jual Diri Via Twitter
Baca juga: Pria di Melawi Tikam PSK, Tak Punya Uang saat Ditagih Rp 70 Ribu Usai Berhubungan Intim
Saat hendak berhubungan badan itu, pintu kamar kosnya kemudian digedor oleh RCN.
Ia kemudian diancam akan dibawa ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Mengetahui hal itu, ia hanya bisa pasrah dan pelanggannya tersebut diusir oleh RCN.

Namun setelah itu, ia bukannya dibawa ke kantor polisi tapi justru dipaksa untuk melayani nafsu bejatnya.
Tak sampai di situ, usai melampiaskan nafsunya itu, oknum anggota polisi tersebut juga masih merampas ponsel korban.
Diperas pelaku
Saat hendak diambil, Charlie mengatakan, pelaku meminta uang tebusan kepada korban sebesar Rp 1,5 juta.
MIS juga masih diminta untuk menyetor uang sebesar Rp 500.000 per bulannya sebagai "uang keamanan".
"Awalnya meminta handphone dan setiap sebulan diminta setor Rp 500.000," kata Charlie.
Baca juga: Demi Nafkahi Anak di Luar Kota, Ibu Nekat Jual Diri : Saya Sudah Tidak Dibiayai Suami
Baca juga: Jelang Hari Polwan, Pernah Viral Kisah Polisi Wanita Menyamar PSK Bongkar Kasus Prostitusi
Merasa tak terima dengan perlakuan pelaku, MIS kemudian meminta bantuan kuasa hukum dan melaporkan kejadian yang dialaminya itu ke Polda Bali.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali Kombes Pol Dodi Rahmawan mengaku akan menindaklanjuti laporan tersebut.
Saat ini, korban sudah mendapat pendampingan dari penyidik dari Subdit PPA dan penyidik Bid Propam Polda Bali.

"Untuk menerima pengaduan dan melakukan proses sidik lebih lanjut," kata Dodi melalui pesan WhatsApp, Jumat.
Baca juga: Polisi hingga Agen Rahasia Menyerah, Pembunuh Berantai Incar PSK Lolos Sampai ke Liang Lahat
Baca juga: Selesai Hubungan Badan, Seorang PSK Tewas Disekap dan Dibunuh Pelanggannya, Ini Motifnya
Baca juga: Kesal Tak Dibayar Usai Bercinta, PSK Bawa Kabur Yamaha NMax Milik Pria Hidung Belang
.
.
.
Baca berita menarik lain di Google
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita Pilu Seorang Gadis di Bali, Jadi PSK untuk Bertahan Hidup dan Diduga Masih Diperas Oknum Polisi
(*)