HUMAN INTEREST
Kisah Adrianus Mudon Merantau ke Batam, Kini Jadi Ketua Perhimpunan Keluarga Dayak Batam
Ketua Perhimpunan Keluarga Dayak Batam Adrianus Mudon berharap, Batam dapat semakin berkembang dari segi infrastruktur & kapasitas sumber daya manusia
Kini, sudah hampir empat tahun lamanya perekonomian keluarganya bergantung dari usaha baju seken.
"Sekarang syukurlah masih bisa hidup di tengah Covid-19 ini. Usaha saya masih jalan dan cukup untuk sehari-hari," ujar Adrianus.
Pria yang bertempat tinggal di Perumahan Mediterania, Batam Kota, ini pun mengaku masih betah menetap di Batam.
Baginya, Batam sudah dianggap sebagai rumah sendiri.
Meski begitu, kerinduan terhadap kampung halamannya tetap ada. Setiap sekali setahun, biasanya Adrianus selalu mengajak serta keluarganya berkunjung ke kampung halaman di Kalimantan Barat.
"Saya sangat betah di Batam. Kalau mau pulang menetap kembali ke kampung halaman, malah rasanya seperti merantau lagi," ujarnya.
Ia bercerita, yang paling disenanginya bermukim di Batam karena tingkat toleransi dan keramahtamahan masyarakatnya. Adrianus merasa diterima.
Ia mengamati, penduduk Batam terdiri dari campuran suku bangsa dan budaya yang beragam. Sebagian besar masyarakat yang ditemuinya di Batam senantiasa bersikap ramah dan terbuka.
"Batam ini termasuk enak dari segi sosialnya, keramahtamahan masyarakatnya, serta pemerintahnya yang juga termasuk memperhatikan kepentingan masyarakat," tutup Adrianus.
Di Hari Jadi Batam ke-191, ia berharap, Batam dapat semakin berkembang dari segi infrastruktur dan kapasitas sumber daya manusianya. Terkhusus, mewakili Perhimpunan Keluarga Dayak Batam, ia berharap pemerintah dapat meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan di Batam.
(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google