Mengenal Ajag, Anjing Hutan Langka Khas Indonesia, Penghisap Darah Puluhan Kambing dan Sapi di Jabar

Mengenal Ajag atau Cuon alpinus adalah anjing hutan yang bikin puluhan ekor kambing dan seekor anak sapi mati

Editor: Mairi Nandarson
screenshot twitter hutan_harapan
Mengenal Ajag, anjing hutan langka di hutan Jawa Barat yang meneror warga dengan menghisap darah binatang ternak seperti kambing dan anak sapi di wilayah Jawa Barat 

"Dari sana, kami lanjut kordinasi dengan sejumlah Kepala dan Pamong Desa untuk menghadirkan Perbakin dalam mengusir hama tersebut, namun untuk kesiapan lainnya belum dilakukan kordinasi ulang," katanya.

Disisi lain, kata Imas, Kapolsek Cibingbin Iptu Asep Alamsah pun sama telah mengetahui kordinasi kasus ini dengan BPBD.

"Iya, kata Kapolsek Anggota Polsek terbatas dan untuk penembakan di lingkungan warga ini harus benar penembak profesional," katanya.

Baca juga: AC Milan Menang, Rafael Leao Pecahkan Rekor Gol Tercepat, Stefano Pioli: Sudah Direncanakan

Baca juga: Hasil, Klasemen, Top Skor Liga Italia Setelah AC Milan Menang AS Roma Kalah Cristiano Ronaldo 12 Gol

Anak sapi pun dimangsa Ajag

Total sudah 55 ekor kambing dan satu ekor anak sapi yang dimangsa Ajag di Kuningan.

Berdasarkan data, awalnya pemilik hewan ternak di Desa Cipondoh heran binatang peliharaannya mati misterius kehabisan darah.

"Warga kami yang kehilangan tabungan atau ternak kambing itu, ada milik Bapak Warmad, Pak Sarka, Pak Sahudi, Pak Warsona, Pak Rukanta," kata Kepala Desa Cipondok, Rudiyanto saat memberikan keterangan kepada wartawan, Sabtu (19/12/2020). 

Total ternak kambing mati milik warga Desa Cipondok ada sebanyak 25 ekor.

"Sisanya hewan ternak mati itu milik warga desa tetangga," katanya.

Korban peternak kambing, kata Rudiyanto, semua sudah didata ulang dan telah melakukan musyawarah.

"Maksud pertemuan pemilik ternak kambing dan anak sapi yang mati, pemerintah desa berikan fasilitas untuk mendapat perhatian," katanya.

Tindakan ini telah disetujui para peternak untuk mendapat bantuan pemerintah.

"Jadi pembuatan proposal mohon bantuan itu disertai stempel basah dari pemerintah desa," katanya.

Permohonan bantuan, kata dia, sebab mereka atau para peternak selama ini secara mandiri melakukan pengembangan usaha ekonomi kerakyatan. 

"Iya mereka selama ini mandiri sebagai peternak untuk memenuhi hajat hidup keluarganya," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved